CENTRALBATAM.CO.ID, NATUNA – RSUD Natuna tengah menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan darah bagi pasien hemodialisa (HD) atau cuci darah. Rumah sakit ini kini merawat sekitar 32 pasien HD, yang secara rutin membutuhkan transfusi darah untuk menjaga kondisi kesehatan mereka. Sebagian besar pasien adalah penderita hipertensi dan diabetes, kondisi yang sering kali berujung pada gagal ginjal kronis dan membutuhkan prosedur hemodialisis berulang.
Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi mengakui bahwa kebutuhan darah menjadi salah satu tantangan besar bagi timnya. Terutama ketika mereka harus mencari stok untuk golongan darah yang tergolong langka, seperti A dan AB. Untuk mengatasi ini, RSUD Natuna bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) guna memastikan persediaan darah tetap ada saat dibutuhkan.
“Beberapa pasien membutuhkan dua kantong darah setiap bulannya, dan kadang tidak mudah mendapatkan donor. Pasien di sini bahkan diimbau untuk membantu mencari donor darah demi kelancaran pengobatan mereka,” ujar Ari dengan penuh harap di RSUD Natuna, Rabu (13/11/2024).
RSUD Natuna memang sudah memiliki tiga lemari penyimpan darah yang mampu menampung darah hingga enam bulan. Namun, Ari dan timnya selalu berupaya menjaga agar persediaan tetap cukup.
“Sejauh ini, alhamdulillah stok darah mencukupi. Tantangannya lebih pada golongan darah yang sulit didapat,” tambahnya.
Selain darah, layanan hemodialisis di RSUD Natuna juga sangat terbantu dengan dukungan dari BPJS dan anggaran dari APBD. Bantuan ini memungkinkan pasien cuci darah untuk mendapatkan perawatan tanpa harus khawatir tentang biaya yang sering kali mahal. Layanan ini juga dirancang agar semua pasien dapat memperoleh jadwal cuci darah tanpa harus mengalami penundaan.
“Selama ini, tidak ada pasien yang harus menunda jadwal cuci darah karena kekurangan stok darah. Ini sebuah pencapaian besar untuk kami,” ungkap Ari.
Ke depan, RSUD Natuna bahkan bercita-cita untuk menyediakan layanan donor trombosit bagi pasien. Trombosit sering dibutuhkan oleh pasien dengan kondisi tertentu dan bisa menjadi langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas layanan rumah sakit bagi warga Natuna.
“Dengan hadirnya opsi donor trombosit, kami berharap bisa membantu pasien lebih banyak lagi, terutama pasien DBD. Mudah-mudahan fasilitas ini bisa segera terwujud,” tutupnya dengan optimisme.
Dengan kerja keras dari seluruh tim RSUD Natuna, diharapkan kebutuhan darah untuk pasien hemodialisis dapat terus terpenuhi dan layanan kesehatan di Natuna bisa semakin baik ke depannya.(Ham)