CENTRALBATAM.CO.ID, NATUNA – Gejolak politik menjelang Pilkada Serentak 2024 di Natuna, Kepulauan Riau mulai terlihat.
Hampir di setiap sudut di ibukota Kabupaten Natuna Ranai, ramai yang membicarakan soal Pilkada.
Baik di warung kopi, pasar, dan tempat-tempat khalayak ramai. Dan bahkan, di media sosial juga menjadi wadah untuk membahas perkembangan politik di Natuna.
Fenomena ini bermula saat diketahuinya bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Natuna mendaftar di KPU Natuna pada Agustus lalu.
Anggota DPRD Natuna, Erwan Haryadi menilai kondisi tersebut merupakan hal biasa terjadi menjelang pesta demokrasi.
Menurutnya, perbincangan mengenai perkembangan politik adalah hal lumrah. Terlebih, di sana masyarakat juga dapat belajar politik, serta mengetahui perkembangan politik saat ini.
Meskipun demikian, tak jarang perbincangan mengakibatkan perpecah belahan. Seolah jika berbeda pilihan membuat masyarakat terkotak-kotak.
Oleh sebab itu, Erwan menghimbau masyarakat Natuna agar dapat saling menghargai dan menjaga persaudaraan.
“Meskipun beda pilihan kita harus tetap rukun dan harmonis. Beda pilihan itu boleh, tapi ngopi harus tetap sama-sama,” kata Erwan saat dikonfirmasi di Kantor DPRD Natuna, Jumat (13/9/2024).
Ia berharap, ajang Pilkada Serentak 2024 tidak membuat perpecah belahan akibat perbedaan pilihan.
Jika kondisi tersebut terjadi di Natuna lanjut Erwan, maka politik Natuna menjadi bobrok.
“Menyikapi pilkada itu harus dewasa. Pada dasarnya, setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan kekurangan, sebab yang sempurna itu hanya milik Allah SWT,” kata Erwan.
Terlebih, menurut Erwan bahwa, Politik itu dinamis, tidak ada sahabat sejati dan tidak ada musuh abadi.
“Politik itu tidak hanya orang yang senang dengan kita saja yang kita rangkul, tapi Notabene nya musuh juga kita rangkul,” tuturnya.
“Mana tau dengan dirangkul yang awalnya tadi musuh, justru ikut bergabung bersama kita,” tambahnya.
Ia juga bersyukur demokrasi di Natuna masih berjalan, terkhusus untuk Pilkada, sebab tidak ada paslon yang melawan kotak kosong.
“Tujuan masing-masing calon itu kan sama, masing-masing ingin membangun Natuna cuman caranya yang berbeda,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan agar masing-masing tim pemenangan dan simpatisan baik dari tim Wan Siswandi-Rodhial Huda (WS-RH) dan tim Cen Sui Lan-Jarmin Sidik (Cermin) tidak gontok-gontokan.
“Tidak perlu kita bermusuhan, apalagi saling menjelekkan. Karena tujuan kita sama, untuk membangun Natuna. Cuman polanya saja yang berbeda,” imbuhnya.
Terlebih WS-RH yang merupakan petahana, dan Cermin penantang baru justru terlihat harmonis. Dimana mereka saling foto, duduk dan bahkan sarapan bareng.
“Untuk apa pula kita ribut. Kita kerja saja, tak perlu saling menjelekkan. Beda pilihan itu sah-sah saja, tapi ngopi harus sama-sama. Jangan kerena berbeda pilihan tali silaturahmi jadi putus,” tutupnya.(Ham)