CENTRALBATAM.CO.ID, Bintan –Menjelang Pileg dan Pilpres 17 April mendatang Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Bintan adakan kegiatan group diskusi di Hotel Badra, Rabu (6/3/2019).
Kasat Binmas Polres Bintan, AKP Suharjono mengatakan, thema yang diusung adalah bahaya paham radikalisme dan anti pancasila. Menolak politisasi SARA dan hoax. Serta menujua pileg dan pilpres 2019 yang damai, aman dan sejuk.
Ia menjelaskan, kegiatan itu di lakukan bersama Da’i Kamtibmas,Toga,Tomas,Todat, dan Toda.
“Kita ingin agar Pileg dan Pilpres yang akan datang berjalan lancer damai dan sejuk. Untuk itu, kita lakukan diskusi bersama membahas bagaimana kita dapat mencapai hal itu,” ujar Suharjono.
Acara itu, dihadiri oleh Kasat AKP Suharjono, Kemudian, mewakili Kapolres Bintan, AKP Yudiarta Rustam,. Kapolsek Gunungkijang, AKP Dunot P Gurning, , dan KBO IPDA Mayson, Dai Kamtibmas, Babinkamtibmas, Toda, todat, toga,Thomas. Selain itu, kegiatan ini juga di hadiri oleh lurah dan kades se Kabupaten Bintan.
Lebih lanjut Suharjono menjelaskan, radikalisme dalam artian bahasa berarti menginginkan perubahan pambaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan. Sementara tidak ada satu agama pun yang mengajarkan tentang kejahatan.
“Nah ciri-ciri korban yang telah tercuci otaknya oleh paham radikal; mendadak anti sosial. menghabiskan waktu dengan komunitas yang di rahasiakan. Kemudian mengalami Perubahan Sikap emosional,” sebutnya.
Agar tidak mudah otaknya tercuci, ia menambahkan jangan mudah percaya terhadap berbagai berita yang tidak jelas kebenarannya atau berita Hoax. “Kita Harus bisa menjaga diri dan keluarga kita,” ujarnya menirukan salah satu narasumber.
Sementara narasumber lain Husaini dari Kemenag Bintan diantaranya menyampaikan agar Jangan di percaya berita yang tidak jelas kebenarannya. Husaini menjelaskan, Agama Islam itu di bawa untuk kedamaian.
“Jadi kita sebagai umat beragama harus bisa menjaga kedamaian umat,” kata Husaini.
Narusember lain Ustadz Farhan Al Mujahidin Ketua Da’i Kamtibmas Polres Bintan menyampaikan, terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban. Untuk itu, peran Tokoh agama merupakan agen sosial yang di percaya dan di akui oleh masyarakat.
“Kita sangat membutuhkan partisipasi Tokoh agama adalah Memperdayakan rumah ibadah (masjid) sebagai tempat yang efektif dalam penyampaian pesan perdamaian Kepada masyarakat,” jelasnya.
Melalui kegiatan forum diskusi ini, diharapkan pileg dan pilpres bulan April mendatang dapat berjalan sesuai harapan.
“Dan kita juga berharap agar semua tokoh baik agama maupun masyarakat dapat berpartisipasi untuk mencegah paham-paham radikal,” pungkasnya. (Ndn)