CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Singapura menghentikan impor ikan karang dari Batam dan Kepuluan Riau. Menjelang tahun baru Imlek, negara tetangga tersebut hanya menerima ikan dingkis saja.
Hal itu diungkapkan Riyal, pemilik pengelola ikan Kartika Jaya di Pulau Siali, Kecamatan Belakangpadang, Rabu (18/1/2023).
Dia menyebutkan jelang tahun baru Imlek, Singapura hanya menerima impor ikan dingkis saja. Sementara untuk ikan karang dihentikan.
“Warga Tionghoa pada Imlek semunnya makan ikan dingkis. Menurut kepercayaan mereka, ikan dingkis yang bertelur saat itu akan membawa keberuntungan. Untuk itulah Singapura hanya impor ikan dingkis saja dari Batam dan Keulauan Riau,” katanya.
Riyal mengatakan larangan impor ikan karang ini diberlakukan Singapura dalam sepekan hingga puncak perayaan Imlek.
Riyal mengaku baru saja pulang dari Singapura pada subuh Selasa (17/1/2023) mengirim ikan dingkis dengan menggunakkan kapal kayu,
Biasanya, ikan yang telah dikumpul akan dibawa dulu ke Belakangpadang untuk pemeriksaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke petugas Imigrasi Belakangpadang untuk kru kapal.
“Kami bawa 4 ton ikan dingkis yang berasal dari para nelayan yang ada di Belakangpadang. Sementara ikan karang kami tidak bawa, sebab belum diizinkan masuk,” ujarnya.
Penghentian ekspor ikan karang, kata Riyal berlaku sampai puncak hari Imlek, yakni 22 Januari mendatang. Setelah itu pengiriman ikan karang baru boleh masuk ke Singapura.
Ikan dingkis yang dikirim ke Singapura jumlahnya lebih sedikit jia dibandingkan ikan pada umumya yang pernah mereka ekspor.
“Kalau muatan kapal bisa banyak itu, puluhan ton. Tapi karena yang diperbolehkan masuk hanya ikan dingkis, mau tak mau hanya bawa itu aja lah. Mau banyak, mau sedikit kita harus tetap ngirim, kalau tidak nanti kena sanksi dari sana. Barang kita tak bisa masuk lagi,” kata Riyal.(kal)