CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Salah satu akun facebook atas nama Jonjong Aritonga memposting sebuat pernyataan di group komunitas peduli Bintan. Inti dari psotingan itu intinya menyorot tempat parkiran yang berantakan serta antril lama tapi ternyata dokter tak ada di tempat karena dokter baru ada pada pukul 15.30WIB.
Menanggapi hal ini, direktur RSUD Bintan, Benni saat dikonfirmasi mengatakan apa yang diposting oleh akun tersebut benar adanya. Hanya saja, ia berharap jika ada keluhan ada baiknya langsung mengadu ke humas RSUD Bintan atau menitipkan pada tempat kritikan atau aduan sehingga bisa ditindak lanjut.
“Terkait parkir berantakan itu benar. Karena memang luas lahan parkir di tempat kami terbatas. Dan sebagai solusi, kami telah mengajukan untuk perluasan parkir yang insyallah tahun terealisasi. Kemudian, di RSUD juga kekurangan personel sehingga tidak ada petugas parkir,” ujar Beni, Selasa (29/10/2019).
Benni menjelaskan, kondisi rumah sakit yang ia pimpin dari hari ke hari terus mengalami peningkatan jumlah pasien. Sehingga staff rumah sakit lebih mengutamakan pasien di dalam rumah sakit ketimbang memperhatikan ruang parkir.
Terkait kehadiran dokter specialis pada jam 2 siang, ia mengatakan karena sebagian dokter RUSD Bintan bukan PNS. Sehingga jadwal kedatangan mereka ke RSUD yaitu jam 2 siang.
“Kalau dokter specialist PNS kan pasti datang jam 10 pagi. Tapi kalau dokter specialist bukan merupakan pns, ya jadwal mereka datang memang agak sore,” sebutnya.
Meskipun di sorot melalui media social, Benni mengatakan tidak keberatan karena ia mengaku terus berbenah dari berbagai kritikan positif. Hanya saja, jika kritikan ini disampaikan langsung ke pihak Humas RUSD Bintan, jawaban dari pihak RUSD langsung didapat.
“Selagi kritikan benar dan positif kami terima untuk perbaikan. Hanya saja, kalau beliau (Jonjong) tadi langsung ke humas, pasti dapat jawaban dan permintaan maaf langsung dari kami,” ucapnya.
Lebih lanjut ia meminta dan juga berterimakasih pada pemosting layanan di RSUD itu. “Kami tidak tersingung dan malahan kami berterimakasih serta meminta maaf atas ketidaknyamanan itu. Hanya saja, kalau bisa kritikan itu letakkan pada tempatnya agar tidak disalah mengerti oleh banyak orang dan juga tidak salah di mata hukum misalnya UU IT,” katanya lagi.
Terpisah, Jojong Aritonga yang merupakan warga Kawal, saat dikonformasi terkait postingan itu menjelaskan, saat itu ia sangat jengkel karena sudah minta izin hingga jam 12 siang namun ternyata ibunya tidak jadi berobat.
“Saya ke sana itu karena sebelumnya disuruh runjuk. Terus paginya datang saya tanya ada dokter kata penjaga ada. Tapi, ternyata pas giliran saya malah dokternya tidak ada. Sementara waktu saya izin hanya sampai jam 12 siang. Kalau mereka dari awal bilang tidak ada, kan saya bisa pulang langsung,” kata Jonjong melalui telpon.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dirinya memposting keluhan itu di facebook Karena ia tidak tau harus mengadu kemana.
“Saya tidak tahu harus mengadu kemana, ya curhat lah saya di facebook. Dan saya juga terimakasih pada dokter Benni sekali gus meminta maaf kalau ada yang kurang berkenan meskipun apa yang saya tulis itu benar,”pungkasnya. (Ndn)