CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat telah melanda kota Batam, sejak pukul 12.30 WIB, Jumat (26/5/2017).
Belum lama diguyur, beberapa lokasi malah tergenang air dan beberapa lokasi lainnya malah disapu banjir.
Penampakan ini terlihat di Tiban Centre, Kecamatan Sekupang dan beberapa kelurahan di Kecamatan Batuaji, Batam.
Tak sampai disitu saja, jalan lintas Trans Barelang, tepatnya di depan Mako Brimob, Tembesi pun tak luput dari luapan air yang menggenangi permukaan jalan.
Akibatnya, banyak pengendara yang terjebak, puluhan kendaraan mogok kemasukan air dan ada juga beberapa warga yang tergelincir karena tingginya genangan air.
Cukup parah memang, Batam yang tengah menggebu-gebu dalam mencapai kehidupan maju di dalamnya malah semakin rentan tergenang air dikala hujan turun.
Dalam beberapa minggu terakhir saja, sudah lebih dari 5 kali lokasi-lokasi tersebut disapu aliran air. Seakan tak berfungsi, drainase atau saluran air yang disediakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, melalui dinas pekerjaan umum (DPU) bak pajangan belaka.
Sebab, fasilitas umum aliran air itu tak mampu berfungsi sesuai peruntukannya. Wajar saja, ketika hujan mengguyur, walau hanya sebentar Batam langsung tenggelam.
“Bisa jadi Batam tenggelam, kalau lama-lama begini. Kok hujan sebentar saja langsung banjir. Apa saja yang dikerjakan pemerintah?” sindir Aryo, salah seorang warga Batuaji.
Pantauan di lokasi, ketinggian air akibat tidak berfungsinya drainase mencapai 30 cm. Bahkan, di Perumahan Tiban Permai, Sekupang, ketinggian air mencapai batas lutut orang dewasa.
Menelusuri lebih jauh permasalahan ini, Walikota Batam, H. M. Rudi yang dikonfirmasi melalui Bidang Humas Pemko Batam, Ardi Winata malah tak dapat dikonfirmasi.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemko Batam terkesan bungkam. Sementara genangan air kian meninggi dan membuat warga enggan melangkahkan kaki.