CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5 M sebagai langkah pencegahan Covid-19 tidaklah mudah. Sebab, pada saat pemerintah mempromosikan langkah – langkah pencegahan Covid-19, pada bersamaan muncul informasi menyesatkan terkait Covid-19.
Di tengah masyarakat, ada yang menghembuskan isu bahkan Covid-19 itu tidak ada. Ada yang menghembuskan isu setiap pasien yang dibawa ke rumah sakit akan di Covidkan. Dan tentu hal ini membuat tidak sedikit masyarakat yang percaya sehingga enggan mengenakan masker dan juga mematuhi protokol kesehatan. Tidak jarang juga, atas kedua isu tersebut, masyarakat enggan mendatangi rumah sakit atau puskesmas untuk memvaksin diri.
Hal ini juga terjadi di wilayah Bintan bagian Utara atau yang dikenal dengan sebutan ‘Tanjung Uban’.
Sekitar tiga bulan lalu, di sana masih terdapat banyak masyarakat yang ditemukan baik saat sedang di warung kopi maupun saat mengendara tidak mengenakan masker.
“Namun sekarang setelah kami menggenjot sosialisasi bahwa Covid-19 itu nyata dan semua informasi yang didapat itu salah, alhamdulillah kami tidak pernah lagi menemukan warga yang tidak mengenakan masker,” ujar Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suharjono, Sabtu (28/8).
Bagi Kompol Suharjono, membuat seseorang mengenakan masker dan mengikuti protokol kesehatan saat ada petugas memang mudah. Namun membuat mereka tetap mengenakan masker atas kesadaran sendiri itu sedikit “Butuh kesadaran dari yang bersangkutan, dan kami selalu memberikan pemahaman dengan menerapkan protokol kesehatan, diri sendiri dan keluarga dapat terhindari dari Covid-19,” ujar Polisi yang dikenal sangat ramah itu.
Sebagai pengayom masyarakat di wilayah itu, Kompol Suharjono mengatakan diri bahkan bahkan sering berbaur di tengah masyarakat saat duduk di warung kopi sekedar memberikan pemahaman terkait Covid-19. Tidak sekedar duduk, di sakunya selalu ia sediakan masker dan hand sanitizer.
“Kepada warga yang saya lihat tidak mengenakan masker, saya langsung kasih masker. Tapi sebelum dan sesudah memberikan masker saya mencuci tangan dan penerima dengan hand sanitizer. Jadi, dari cara saya itu mereka belajar dengan sendirinya cara menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu, Suharjono tidak hanya sekedar mengingatkan kepatuhan pada protokol kesehatan, namun ia juga menyebar informasi vaksinasi Covid-19. Tujuannya, agar masyarakat yang belum divaksin segera memvaksin sebagi upaya penekanan terhadap laju penyebaran virus yang muncul akhir tahun 2019 itu.
“Tidak jarang saya bertanya sudah di vaksin atau belum? Kalau belum saya anjurkan agar segera vaksin sehingga kekebalan tubuh meningkat dan tidak mudah tertular Covid-19,” tuturnya.
Kerja keras tidak membuahkan hasil, setelah melalui beberapa sosialisasi bahaya Covid-19, di sana sudah tidak terlihat warga yang tidak mengenakan masker. Bahkan, jumlah masyarakat yang ikut vaksin di wilayah itu juga mencapai 70 persen lebih.
Kepada masyarakat luas, Suharjono mengingatkan agar setiap kali keluar rumah selalu mengenakan masker dan tidak lupa menyediakan hand sanitizer di saku. Hal ini diperlukan demi melindungi diri dari virus yang dikenal sangat mudah menular itu.
“Dan yang lebih penting, hindari kontak fisik serta selalu jaga jarak. Di rumah saja jika tidak ada hal mendesak serta ikut vaksin ke-1 dan ke2. Dan bagi yang sudah divaksin, tetap lah mematuhi protokol kesehatan,” katanya,
Dengan mengenakan masker kata dia, seseorang dapat terhindari Covid-19 saat berbicara dengan orang lain. Sedangkan selalu mencuci tangan bertujuan untuk membunuh virus jika ada yang lengket di tangan.
“Dan tujuan menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas tujuannya supaya terhindar dari penularan Covid-19. Karena kita kan tidak tahu siapa dan dimana virus ini ada,” pungkasnya. (Ndn)