CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Delapan warga Pulau Seraya yang menjadi korban kecelakaan laut, dimana boat pancung yang ditumpangi ditabrak oleh Speed Boat dari arah belakang, antara lain Sarif (29), Joni (40), Normah (40), Nur Fitri (16), Rahman kritis dan dirawat di RSBP Batam.
Kemudian Jais (42) dan Ahyang meninggal dunia, sedangkan bayi Febi Wilsona Putri (8 bulan) meninggal setelah sempat dirawat dan dirujuk di RS Awal Bross.
Sarif salah satu korban mengaku sebelum masuh waktu shalat maghrib, sekitar pukul 17.50 WIB, mau menuju Sekupang Batam, mengantarkan paman dari Jais, untuk berobat..
Air lauut pun saat itu sedang gerak surut dan Rahman yang mengemudikan boat pancung, mencari alur agar transportasi yang ditumpangi keluarganya tidak menabrak karang.
Baru saja jalan 15 meni, tiba-tiba speed boat dengan mesin tempel 200 PK tidak diketahui dari mana datangnya langsung menabrak, dari arah belakang boat pancung yang ditumpangi warga Pulau Seraya itu.
“Boat kami langsung pecah, saat speed boat tiba-tiba menabrak dari arah belakang. Tangan saya pun bergetar dan saat tidak sempat lagi mengambil handpone yang ada di kantong celana,” katanya.Ā
Sarif pun melihat Ahyang dan Jais bersimbah darah yang keluar dari bagian kepalanya. Selain itu Rajman dan bayi Febi sempat terdam air karena terlepas dari pangkuan Ahyang.
“Saya teriak minta tolong, tapi di sekitar tempat kecelakaan itu tidak ada orang. Tidak lama speed boat yang menabrak, datang memberikan pertolongan,” katanya.Ā
Tekong Speed Boat itu minta maaf dan berjanji membawa semua korban ke rumah sakit, meski saat itu dimarahi. Namun anehnya, tekong tersebut bukan membawa ke pelabuhan pancung Sekupang, malah ke Tanjungriau dan beralasan takut.
“Saya sempat marah kenapa di bawa ke Tanjungriau. Langsung aja ke Sekupang, tapi tekong itu tidak mau karena beralasan takut. Makanya Bu Ahyang meninggal karena kehabisan darah,” katanya.
Sesampai di Tanjungriau, semua korban dibawa warga dan para penumpang speed boat ke RSBP Batam.
“Tekongnya itu langsung pergi. Tapi orang Tanjungriau ada yang kenal sama mereka tadi,” kata Sarif.
Menurutnya, ada empat orang yang berada di dalam speed boat yang menabrak boat pancung yang ditumpangi warga Pulau Seraya. Pengakuan dari tekong speed boat kepada Sarif, saat itu tidak lihat kalau ada boat pancung di depannya (boat pancung).
“Mungkin kapalnya terlalu laju, jadi bagian depanya terangkat. Sementara mesin kapal kami cuma mesin berukuran 15 pk saja. Makanya lambat,” sebutnya lagi.
Trending
- Danlanud RSA Natuna Pimpin Apel Khusus, Berikan Bingkisan dan THR untuk Semarakkan Lebaran
- Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
- Wabup Anambas Apresiasi Adanya Penerbitan Elektronik Paspor di Kantor Imigrasi Tarempa
- 20 Warga Tambelan Bintan Keracunan Setalah Santap Laksa saat Buka Puasa
- Cegah Perang Sarung dan Balap Liar, Kapolsek Dabo di Lingga Minta Orangtua Batasi Anak Keluar Malam
- Nama Istri Apri Sujadi Muncul Dalam Bursa Pilkada Bintan 2024
- Kepala BC Batam dan Kejati Kepri SidakĀ Pelabuhan Roro Pungur
- Malam Peringatan Nuzulul Qur’an, Wali Kota Batam Beri Santunan 1.500 Anak Yatim