CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Setelah empat tahun lamanya disekap dalam wilayah kekuasaan Perompak Somalia, akhirnya 26 anak buah kapal (ABK) asal Asia, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) dibebaskan.
Dari 26 ABK tersebut, terdapat 4 orang WNI yang juga dibebaskan.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Dia mengatakan bahwa empat WNI yang dibebaskan itu telah disekap selama empat tahun.
“Disekap 4 tahun, baru saat ini dibebaskan,” ujar Retno, Senin (24/10/2016).
Keempat WNI tersebut atas nama Sudirman (24) asal Medan, Adi Manurung (32) asal Medan, Elson Pesireron (32) asal Ambon, dan Supardi (34) asal Cirebon. Sedangkan satu WNI meninggal dua tahun lalu akibat malaria atas nama Nasir asal Cirebon.
Retno mengatakan WNI tersebut masuk dalam 26 ABK yang berasal dari Cina, Kamboja, Indonesia, Vietnam, dan Taiwan. Para ABK tersebut tiba di Kenya pada pukul 21.00 WIB.
“Mereka sudah ada di Nairobi. Kondisi dalam keadaan sehat. Saya sudah berbicara pada bapak Sudirman sekitar pukul 21.45 WIB. 15 menit setelah mendarat di Nairobi, renacana selanjutnya akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan sebelum dipulangkan ke Indonesia,” imbuh Retno
Pihak Kementerian sudah mengabarkan pada masing-masing keluarga WNI tersebut. Setelah tiba di Indonesia, mereka akan dipulangkan pada keluarga masing-masing.
Sementara itu, Jubir Kementrian Luar Negeri Armanatha Nasir menegaskan tidak ada pembayaran tebusan bagi para sandera. Dia menepis rumor yang beredar di luar mengenai pembayaran tebusan bagi sandera tersebut.
“Sikap Indonesia selalu tegas, tidak akan pernah membayarkan tebusan bagi pemberontak,” tegas Armanatha Nasir.
Ada 29 ABK yang disandera oleh perompak Somalia tersebut. Para ABK tersebut disekap saat kapal berbendera Oman FV Naham 3 dibajak di dekat Seychelles pada bulan Maret 2012. Ketika itu serangan bajak laut umum terjadi di daerah tersebut.
Sebelumnya manajer wilayah Afrika Timur, John Steed mengatakan bahwa salah satu ABK meninggal selama pembajakan. Setelah itu dua ABK meninggal karena penyakit. Di antara mereka yang dibebaskan, satu ABK dirawat karena luka tembak di kakinya. Selain itu tiga pelaut lainnya menderita diabetes.
Trending
- 20 Warga Tambelan Bintan Keracunan Setalah Santap Laksa saat Buka Puasa
- Cegah Perang Sarung dan Balap Liar, Kapolsek Dabo di Lingga Minta Orangtua Batasi Anak Keluar Malam
- Nama Istri Apri Sujadi Muncul Dalam Bursa Pilkada Bintan 2024
- Kepala BC Batam dan Kejati Kepri SidakĀ Pelabuhan Roro Pungur
- Malam Peringatan Nuzulul Qur’an, Wali Kota Batam Beri Santunan 1.500 Anak Yatim
- Peringati Malam Nuzulul Quran Tingkat Natuna, Rodhial Huda Ajak Jamaah Amalkan Al Quran
- Ahdi Muqsith Nyatakan Siap Menjadi Calon Nomor 1 Bintan. Apa Pendapat Mu?
- Pria Lajang Tergiur Upah Rp 15 Juta, Nekat Jadi Kurir Narkotika Jaringan Internasional