CENTRALBATAM.CO.ID,BINTAN –Kepala Desa (Kades) Teluk Bakau, Ramlan mengatakan Tim Pencarian dan Penyelamatan / Search and Rescue (SAR) Tanjungpinang telah melakukan kerja maksimal untuk menemukan nelayan yang dinyatakan dilang, Rabu (20/7/2016).
Baca berita sebelumnya https://centralbatam.co.id/nelayan-hilang-diduga-terbawa-arus-laut
Hal ini dikatakan Ramlan dikarenakan Tim SAR juga mengundang tim penyelem yang pernah ikut serta dalam pencarian Kapal AirAsia pada tahun 2015 lalu. Bahkan untuk mendapatkan informasi keberadaan Nelayan malang, Zulkifiri alias Lapok yang diduga telah menjadi mayat, tim SAR juga mengundang paranormal.
“Kemarin (24/7/2016) tim SAR menurunkan 3 orang penyelam yang ikut serta dalam pencarain bangkai pesawa AirAsia. Bahkan paranormal juga diundang untuk mengetahui persis letak keberadaan korban,”ujar Ramlan ditemui dirumahnya, Senin (25/7/2016).
Meskipun telah demikian, keberadaan ayah dua anak tersebut belum bisa ditemukan karena kondisi arus bawah laut sangat deras. Hal ini menurut paranormal, membuat keberadaan jasad Lapok terus berpindah-pindah.
Karena derasnya arus bawah laut, tim SAR hingga siang ini (25/7/2016) telah menghentikan ktifitasnya. Sementara itu, para nelayan setempat yang ikut melakukan penyelaman menyerah dan menunggu 3 hari lagi. Jika korban memang tenggelam maka dalam waktu tersebut, biasanya jasad akan mengampung diatas permukaan air.
“2 hari berturut-turut helicopter SAR mondar-mandir diatas laut. Tapi siang tadi segala aktifitas dihentikan hingga jasad korban mengampung keatas. Karena biasanya paling lama 6 hari jasad korban tenggelam akan mengapung dengan sendirinya,”ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Gunungkijang, AKP Sudirman mengakui operasi SAR telah berhenti melakukan pencarian. Meskipun demikian, pihaknya selalu melakukan patrol sekali dalam 3 jam untuk mengecek perkembangan.
“Tim SAR memang telah menghentikan aktifitasnya siang tadi. Namun kita terus melakukan pemantuan,”pungkasnya.
Penulis :Setianus Zai