CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Salah satu waduk di Gesek km 24 yang merupakan penyedia air minum untuk sebagian warga Bintan cukup memprihatinkan. Pasalnya, didalam kolam raksasa yang dibangun sejak tahun 2012 itu terdapat berbagai limbah sampah masyarakat yang dibuang di sungai km 16 dan mengalir ke kolam tersebut.
Berdasarkan dari pantauan centralbatam.co.id, Senin (1/11/2016) dilapangan, sampah-sampah itu menumpuk dibeberapa titik di dalam kolam. Sementara, tidak ada penjaga waduk itu untuk menjaga dan memilihara agar tetap bersih dan aman untuk diminum oleh warga.
Asal-usul sampah inipun diketahui berasal dari batu 16 berdasarkan dari penuturan salah RT.14/ RW 4 Desa Toapaya, Harun, yang mengakui warga membuang sampah disungai karena tidak memilik Tempat sampah yang disediakan oleh DKPP Bintan untuk warga setempat.
“Iya, kami terpaksa buang disungai karena tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jadi jangan salahkan kami,” ujar Harun.
Selain kondisi waduk ini terdapat banyak sampah, kondisi airnya juga keruh sehingga masarakat sekitar mengaku tidak bisa mengkonsumsi air tersebut. Selain itu, karena warga telah mengetahui kondisinya yang tidak layak diminum, mereka memutusakan untuk mematikan meteran.
“Iya kami tahu kotor, makanya meteran kami dirumah matikan. Karena tidak bermanfaat sama sekali,” Ungkap warga, Umi.