CENTRALBATAM.CO.ID – Video panas Oknum guru TK dan kepala sekolah bikin geram warga.
Aksi guru TK dan kepala sekolah tersebut direkam seorang remaja yang sedang datang untuk menikmati WiFi gratis.
Warga pun mengirimkan surat keberatan agar dilakukan penggantian seorang kepala sekolah karena kedapatan berbuat tidak pantas dengan seorang guru TK di sebuah sekolah dasar, Kamis (5/9/2019).
“Hari ini (Senin 9/9/2019) kami mengirimkan surat keberatan ke Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) agar segera mengganti kepala sekolah tersebut,” kata Kepala Dusun Prebutan, Desa Kemejing, Nugroho di rumahnya, Senin.
Menurut dia, protes ini didasari atas kelakuan tak pantas dilakukan Dar (54), yakni Kepala SD Negeri di Desa Kemejing, dan DP (44), seorang guru TK di Desa Sumberejo.
Keduanya ditangkap warga saat tengah asyik berduaan di sekolah yang dipimpin oleh Dar.
Penangkapan oknum guru dengan kepala sekolah ini bermula dari aktivitas remaja yang datang ke SD untuk memanfaatkan fasilitas WiFi gratis.
Sesaat setelah sampai, mereka mendengar suara pembicaraan antara seorang laki-laki dan perempuan.
Mereka pun mendatangi sumber suara ternyata ada di ruang kepala sekolah.
Di sana juga terdapat dua sepeda motor.
Saat itu beberapa pemuda merekam aksi kedua sejoli paruh baya dan melaporkan kepada Nugroho.
“Setelah bukti-bukti kuat, saya langsung dipanggil ke lokasi kejadian. Pada saat saya datang, massa sudah banyak berkumpul di sekolah,” ucapnya.
Dia mengatakan, setelah dirinya mendatangi lokasi, lalu mengundang keluarga kedua pihak.
Pihak keluarga dari kedua pelaku juga telah menerima yang diperkuat dengan surat pernyataan yang dibuat di polsek.
“Untuk video langsung dihapus oleh warga,” katanya.
Nugroho mengatakan, saat dirinya masuk ke ruangan keduanya sudah berada di ruang guru dengan lampu padam.
Warga berdatangan ke lokasi.
Untuk menenangkan massa agar tidak berbuat anarkis langsung menelepon pihak Polsek Semin.
“Sebagai bentuk protes, kami minta agar oknum kepala sekolah dipindah dan keduanya diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Kepala Disdipora Gunungkidul, Bahron Rasyid membenarkan sudah menerima surat keberatan dari warga Kemenjing hari ini, dan langsung meminta keterangan kepada pelaku.
Keduanya merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang nantinya akan diberikan sanksi oleh bupati.
Kedua pelaku yang diduga melakukan tindakan tidak pantas bukan berasal dari sekolah yang sama.
“Keduanya akan menerima sanksi, nanti yang memberikan Bupati.”
“Untuk sementara sampai kasus ini selesai, yang kepala sekolah berkantor di Dinas (disdikpora), untuk yang wanita di korwil,” ucapnya.
Sumber : Tribunjatim
