CENTRALBATAM.CO.ID – Lima tahun lalu, musisi Ahmad Dhani sempat mendapat cobaan, tepatnya pada 8 September 2013.
Saat itu, anak bungsu Ahmad Dhani, Dul Jaelani, terlibat kecelakaan maut di Kilometer 8+200, Tol Jagorawi, Jakarta Timur.
Mitsubishi Lancer keluaran 2010 yang dikemudikan Dul hilang kendali.
Tujuh dari 13 penumpang Gran Max tewas.
Kasus Dul kemudian bergulir ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Meski menjatuhkan vonis bersalah kepada Dul, majelis hakim membebaskan putra bungsu Dhani dari hukuman.
Dul dinyatakan bersalah dalam kecelakaan yang menewaskan tujuh orang itu.
Hakim menilai Dul melanggar Pasal 310 Ayat 4, 310 Ayat 3, dan 310 Ayat 1 dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Ketua Majelis Hakim Fetrianti memutuskan agar Dul dikembalikan kepada kedua orangtuanya, Ahmad Dhani dan Maia Estianti.
Saat itu, majelis hakim juga menyatakan bahwa telah terjadi perdamaian antara keluarga Dul dan keluarga korban.
Keluarga terdakwa juga bersedia bertanggung jawab untuk menanggung biaya rumah sakit, perawatan, dan pemakaman untuk korban meninggal serta biaya pendidikan anak para korban hingga perguruan tinggi.
Nah, seiring bergulirnya waktu, belum pernah ada informasi, berapa sebenarnya santunan yang diberikan Ahmad Dhani pada keluarga korban.

Kemarin, Sri Sumarni, ibunda dari Agus Surahman yang merupakan korban meninggal kecelakaan akibat ditabrak Dul Jaelani di Tol Jagorawi akhirnya mengungkap nilai santunan dari Dhani.
Sri mengatakan, santunan yang diberikan Ahmad Dhani sebesar Rp 5 juta per bulan.
Sri mengatakan, meski ada tujuh korban meninggal dunia, namun, yang mendapatkan santunan rutin setiap bulan selama enam tahun belakangan ini adalah enam keluarga korban meninggal.
“Kisaran Rp 5 juta, ada tujuh orang (yang meninggal). Kalau yang meninggal di tempat itu sudah putus karena dia masih bujangan, jadi santunannya sekaligus. Jadi yang lanjut enam orang, enam keluarga,” kata Sri di kediaman Ahmad Dhani Pinang Mas, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019) sore.
Sri mengatakan, santunan yang diberikan Ahmad Dhani sampai anak-anak korban meninggal itu bisa mandiri.
“Kalau di surat perjanjian kami sampai anak tersebut mandiri. Kalau waktu di TV siaran itu, kalau si anak mau kuliah silakan, S1, S2, atau S3 silakan,” ujarnya.
Meski begitu, Sri belum tahu bagaimana nanti bila santunan akan berkuliah.
Padahal, biaya kuliah tidak cukup dengan biaya Rp 5 juta.
“Ya, mungkin itu kita belum diklarifikasikan karena anak-anak kami masih kecil. Ya, mudah-mudahan kami doakan, mudah-mudahan, ya, Ahmad Dhani tambah lagi rezekinya, ya, sampai menyantuni anak tersebut dengan pernyataan dia,” ucap Sri.

Menurut Sri, Dhani selama ini amanah dan tidak pernah lalai menunaikan santunan kepada dia dan juga keluarga korban lainnya.
Ia membantah pemberitaan yang sebelumnya beredar bahwa Dhani sudah tidak menyantuni korban kecelakaan Dul setelah mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur.
“Ada yang suka tanya sama saya ‘Ahmad Dhani memang enggak santuni?’ Oh, masih, alhamdulillah kok, memang kenyataannya, iya,” kata Sri.
Setelah Dhani ditahan di LP Cipinang, otomatis Dhani sudah tidak bisa memberikan langsung santunan itu.
Sri berujar, santunan tersebut diberikan oleh perwakilan keluarga.
“Pokoknya saya enggak tahu itu siapa yang kirim, tetapi itu dari Ahmad Dhani,” ujar Sri. (*)
Sumber : Tribunsolo
