CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Sistem pendidikan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tampak masih tidak merata. Ketidakmerataan ini terlihat dari minimnya sarana dan aplikasi pengetahuan bagi anak-anak di sekolah dasar (SDN) 009 Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang.
Berdasarkan pantauan tim Central Batam, beberapa waktu lalu. Sekolah yang hanya terdiri dari sekitar 3-4 kelas dan satu kantor itu terlihat sangat minimalis.
Tak hanya itu, ternyata sistem pendidikan didaerah Hinterland ini juga belum pernah merasa cakupan arus listrik yang mendukung setiap proses pembelajaran.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SD N 009 Galang, M. Sahid menegaskan bahwa keadaan itu memang nyata dan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Disini kelasnya kurang, hanya ada beberapa saja. Nah, kalau mendung, kelas pasti gelap. Karena listrik di Kampung Cate ini baru menyala pada pukul 18.00 dan akan segera padam pada pukul 23.00 WIB. Itu berlangsung setiap hari, selama bertahun-tahun. Jadi wajar saja kalau kita disini kurang maksimal,” kata M. Sahid, saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2016) pagi.
Dikatakannya juga, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, melalui Kelurahan Rempang Cate menegaskan bahwa jaringan listrik akan segera masuk ke wilayah Hinterland itu. Namun, hingga kini hal tersebut seolah menjadi mimpi hingga kini.
Ketiadaan jaringan listrik saat proses belajar-mengajar, dinilai cukup berpengaruh. Mengingat penunjang keberhasilan pengajaran, sangat membutuhkan sentuhan teknologi yang tinggi guna membangkitkan daya kreatifitas sang anak.
Akan hal itu, Muslim Bidin, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam. Saat dikonfirmasi menegaskan, bahwa hal itu ternyata sudah sering dibahasnya ke pihak-pihak terkait.
“Penyediaan ruang kelas yang lebih banyak dan luas, sarana air dan listrik yang memadai, serta peningkatan mutu pendidikan disana sudah kita bahas,” kata Muslim Bidin, menegaskan.
Namun lagi-lagi, lanjutnya, pembahasan itu maih berkutat dalam pembahasan panjang yang belum rampung hingga saat ini.
Sesekali ia juga menghembuskan kondisi pendidikan di Kampung Cate itu, ketelinga sang Pemimpin Batam. Senada, kondisi itu ternyata masih membutuhkan proses yang panjang untuk segera di revitalisasi.
“Sudah sering saya sounding, tapi memang belum dapat solusi. Kemungkinan di 2017 akan kita mantapkan, agar segala pendukung dalam proses belajar-mengajar disana dapat segera terwujud,” imbuhnya.
Dengan sentuhan teknologi yang dinilai masih kurang, para Mahasiswa Unrika Batam, yang tergabung dalam Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 langsung mengambil tindakan.
Ya, di Pimpin oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ravika Permata Hati, pihaknya langsung memberi sistem pembelajaran dan pengembangan diri dengan sentuhan komputerisasi.

Hanya bermodalkan 10 unit laptop milik masing-masing mahasiswa yang ada, tim tersebut mampu memperkenalkan kecanggihan dunia komputer dan segala aplikasi ilmu yang turut disajikan di layar monitor.
“Ini kita gagas, karena memang masih minim dan belum pernah dilakukan. Makanya kita gunakan sarana yang ada (laptop, red) untuk menunjang keberhasilan pengajaran,” kata Ravika.
“Dan ternyata, itu berhasil. Anak-anak disana tampak lebih antusias, lebih kreatif serta sedikit lebih mahir dalam berbahasa inggris dan mengoperasikan komputer,” bebernya.
Mendengar hal tersebut pula lah, Muslim Bidin turut menyatakan bangga akan kinerja mahasiswa yang ikut berperan aktif tersebut. Dia menilai, keberadaan kelompok 3 dengan konsep yang diterapkan tersebut sangat mulia.

“Bagus itu, jadi sekali kerja, anak-anak bisa dapat banyak hal. Mulai dari berbahasa inggris, mengenal dan mengoperasikan komputer, serta mengenal teknologi yang harusnya sudah dikenal sejak dulu. Bangga saya, lanjutkan kinerja baik seperti itu,” ucapnya.
Kedepan, masih kata Muslim, ia akan menggandeng seluruh mahasiswa yang ada di Batam untuk menerapkan konsep yang telah diterapkan tim tersebut untuk memacu percepatan penyebaran ilmu dan teknologi diseluruh sekolah Hinterland.
“Konsepnya bagus, nanti kita akan terapkan,” tandasnya.
