CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengendus 2 pengendali peredaran narkotika dari lembaga pemasyarakatan (LP) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Penemuan ini sontak mengagetkan, mengingat LP memiliki standar pengamanan yang ketat dalam mengawasi napi.
Namun, sistem pengamanan di LP itu dinilai masih lemah sehingga dimanfaatkan oleh jaringan-jaringan narkotika.
“Karena ini merupakan celah yang masih ada di lapas. Sehingga jaringan-jaringan ini merasa aman dan selalu bekerja melalui lapas,” kata Kepala BNN RI, Komjen Budi Waseso, Rabu (8/2/2017).
Tidak hanya di lapas Pontianak, Buwas mengungkap sebenarnya banyak lapas yang digunakan untuk pengendalian jaringan narkotika. Namun BNN baru mendapatkan 39 lapas yang sudah terbukti terkait dengan kegiatan jaringan narkotika.
“Yang indikasi banyak, tapi kita belum bisa membuktikan. Yang telah terbukti ada 39 lapas yang ternyata betul kita tangkap, kita buktikan di tempat itu ada pengoperasian jaringan narkotika,” katanya.
Buwas tidak merinci 39 lapas tersebut. Dia mengatakan 39 lapas itu tersebar di seluruh Indonesia, baik di kota besar maupun di kota kecil.Â
“Itu semua ada di kota-kota besar, bahkan ada di kota kecil. Karena, kalau dia pesan, itu bukan untuk konsumsi wilayah itu. Misalnya di daerah A, saya pesan untuk daerah Z,” imbuhnya.
Untuk menangani temuan ini, BNN akan berkoordinasi dengan para kepala lapas tersebut untuk lebih meningkatkan pengawasan. Selain pengawasan, Buwas mengatakan harus ada komitmen sanksi tegas terhadap oknum yang terbukti terlibat.
“Sistem pengawasan harus diperbaiki serta penanaman komitmen sanksi tegas kepada oknum itu. Harus kita perlu pengamanan ketat. Ancaman pidana itu pasti. Kita harus lakukan koordinasi intens lagi terhadap lapas-lapas, baik itu kepada kepala lapas maupun dirjen lapas,” tegasnya.‎
