CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-Suara Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang semula datar tiba-tiba meninggi, saat berbicara harga daging sapi.
“Ini (harga mahal) karena hulu sampai hilir sudah dikuasai (oleh pihak-pihak tertentu). Termasuk aturan-aturan seperti ini, yang membuat harga daging Rp120.000 ka atas terus. Silakan pengusaha berusaha, tapi harus fair. Keuntungan itu yang wajar,” tukas Jokowi dengan suara meninggi.
Raut wajah Jokowi tampak serius. Di tangannya ada dua berkas foto copi. Sesekali ia memperhatikan kedua berkas itu.
“Ini tidak betul, ada peraturan seperti ini, dan harus segera direvisi. Kalau tidak, kita akan terus-menerus membeli daging dengan harga mahal dan tidak kompetitif,” kata Jokowi.
Jokowi didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Ada dua agenda yang dibicarakan Presiden. Pertama, soal UU Pengampunan Pajak. Kedua, terkait harga daging sapi yang masih mahal padahal Jokowi sudah menginstruksikan agar harga daging sapi Rp80 ribu per kg (kilogram).
Aturan yang dimaksudnya ialah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 serta Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 58 Tahun 2015.
UU tersebut dimaksudkan untuk menahan impor sapi siap potong untuk membuat impor sapi bakalan lebih murah. Tujuannya agar ada nilai tambah dari impor sapi bakalan yang akan digemukkan.
Namun ternyata harga sapi bakalan impor lebih mahal dari impor sapi siap potong. Kondisi ini yang membuat harga daging tinggi.
Kemudian Permentan yang melarang impor jeroan serta daging sapi beku secondary cut juga dihapus.
Jokowi mengatakan, pemerintah ingin konsumsi daging Indonesia meningkat dari sekarang 2,5 kg per kapita, jauh dibandingkan Malaysia 35 kg per kapita.
“Saya minta harga daging tidak Rp 60 ribu per kg, tapi mintanya Rp 80 ribu per kg dulu,” imbuh Jokowi.
Peraturan yang ada, kata Jokowi, sangat tidak masuk akal, seperti adanya ketentuan larangan impor sapi siap potong, sementara sapi bakalan siap impor.
Penulis : Natalie