CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Kesal, berang, dan segala ungkapan yang tak terkira terpancar dari perkataan Masyarakat di Kota Batam, saat dipertanyakan akan kondisi jalan Raja H. Fisabilillah, Kecamatan Batam Kota, yang kian parah kerusakannya.
Bagaimana tidak kesal dibuatnya, lubang-lubang yang awalnya hanya seukuran bola tenis dibadan jalan itu kian parah hingga saat ini.
Hanya berjarak beberapa puluh meter dari Bundaran super ‘mahal’, yakni Bundaran Tuah Madani yang elok dengan air mancurnya. Namun kondisi jalan yang ada membuat masyarakat berpikir dua kali untuk melaju dijalan itu.
Pantauan tim Central Batam, dijalan yang sibuk dengan lalulintas menuju arah Mega Proyek Ocarina dan ke arah Kantor Walikota Batam itu. Lubang-lubang menganga tampak siap menjebak setiap pengendara yang melintas.
Tak hanya satu, hampir sepanjang 10 meter dibadan jalan itu memanjang lubang-lubang menganga yang tergenang air.
Kondisi ini tentu menambah parah kerusakan jalan, mengingat air yang ada akan semakin merusak sistem ketahanan fisik aspal dan tanah dibawahnya.
“Ini jalan sudah lebih 3 bulan begini-begini terus. Ga ada perubahan, malah semakin parah,” kata Romi, salah seorang pengendara yang melintas dijalan itu.
Romi mengungkap, kerusakan jalan itu seakan tidak mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemko) untuk dilakukannya perbaikan.
Ini juga dikesalkannya, mengingat jalan tersebut merupakan salah satu akses menuju ke pusat kota.
“Itu jalan kan arahnya ke Pemko juga, jalan utama. Kok malah lamban sekali penanganannya, ya kalau memang rusak karena aktifitas pengangkutan tanah untuk proyek Reklamasi pantai. Setidaknya orang-orang atau pengelola proyek itu memperbaiki kerusakan. Karena dulunya, sebelum mereka mulai kerja jalannya masih bagus,” ucapnya.
“Sekarng sudah rusak begini, siapa yang tanggung jawab? Saya juga perhatikan disini sering kecelakaan. Sudah seperti jalan kematian ini jalan, kalau tak hati-hati bisa lewat,” imbuhnya.

Welly, warga lainnya juga mengungkapkan hal yang sama dengan hal yang disampaikan Romi. Hanya saja, warga yang tinggal di Bandara Mas ini lebih menyayangkan kinerja Pemerintah yang dinilai terlalu lalai dengan hal tersebut.
“Apa harus ada korban yang benar-benar meninggal? Atau harus ada pejabat pemerintah yang kecelakaan disana, barulah apa yang kami sampaikan ini didengar? Tolonglah, bagi semua pihak terkait segera benahi ketertinggalan ini. Kasihan pengendara yang lewat, apalagi ibu-ibu,” bebernya.
Kekesalan warga dinilai wajar, mengingat jalan tersebut telah sekian kalinya diberitakan aibat kerusakan yang ada.
Sejak diberitakan 3 bulan yang lalu, kondisi jalan tersebut tak kunjung diperbaiki. Kondisinya malah semakin parah, dalam mendampingi bundaran megah bernilai miliaran rupiah yang berdiri kokoh disamping ‘Jalan Kematian’ tersebut.
Romi dan Welly berharap, dengan suara dan aspirasi yang disampaikannya. Perbaikan jalan tersebut dapat segera dilakukan.
“Terlepas siapa yang membuat kerusakan, mohon saling berkoordinasi saja. Agar kondisinya bisa kembali mulus,” tutur Welly yang juga ditegaskan Romi.
