CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Meskipun telah menelan anggaran hingga Rp 60,5 milliar, pelabuhan Internasional Berakit hingga saat ini belum beroperasi. Alasanya klasik yakni alur untuk masuk kapal kembali dangkal.
Berdasarkan catatan, pembangunan pelabuhan ini dimulai dari tahun 2010 dengan total pagu anggaran senilai Rp 10 milliar untuk pembangunan gedung induk, pembangunan ponton serta pengaspalan. Kemudian pada tahun 2011 sebesar Rp5 miliar digelontorkan untuk pembangunan dinding penahan gelombang dan penimbunan tanah.
Kemudian tahun 2012 anggaran sebesar Rp3,9 miliar digunakan untuk pembuatan taman interior gedung, instalasi air conditioner (ac), dan supervisi.
Lalu pada tahun 2014 melalui APBN kembali dianggarkan sebesar Rp 33 milliar untuk ngerukan pertama. Kemudian pada tahun 2015 anggaran kembali dikuncurkan Rp 7,6 milliar untuk rehabilitasi ruangan, pembangunan pagar dan pembuatan papan nama.
Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Kantor Pelabuhan (Kanpel) Syahbandar Tanjunguban Letnan Kolonel Marinir R Gunawan dihubungi Tribun, Rabu (8/2) belum berani secara tegas menyebutkan kapan tepanya pelabuhan yang dibawah penanganan pihaknya itu bisa beroperasi. “Belum bisa dipastikan,”tuturnya.
Saat dihubungi, Gunawan menututurkan sedang berada di Jakarta dalam sebuah rapat khusus.
Dia menyampaikan, fokus pihaknya saat ini dalam upaya membuat Pelabuhan Internasional Tanjungberakit cepat beroperasi adalah melakukan pengerukan kembali area sekitar pelabuhan yang dangkal kembali. Dana disiapkan untuk pengerukan sekitar Rp 26 miliar melalui Dirjen Perhubungan Laut Kementerian.
Dana itu akan dugunakan untuk mengeruk area dangkal dengan kedalaman 5 meter, lebar 60 meter, dan panjang 1,8 kilometer. Pengerukan akan dilakukan pihak ketiga melalui sistem lelang, katanya melalui telpon.
“Panitianya lelangnya sudah terbentuk, tinggal kita tunggu langkah finalisasi,” ujar pada centralbatam.co.id
Ditanya apakah setelah proses pengerukan selesai dan alur pelabuhan dalam lagi seperti sediakala pelabuhan Internasional Tanjungberakit sudah langsungg bisa beroperasi? Gunawan mengatakan, tidak bisa memastikan. Soal itu tergantung, salah satunya tergantung kesediaan operator kapal yang mau masuk ke pelabuhan?
Terkait kebedaraan kapal ini, sudah berkali kali disinggung Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi bahkan hingga Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.”Kita mencari operator kapal swasta yang mau ke situ sebab kalau dari provinsi tak mungkin, harus swasta,”ujarnya.
Nurdin menjawab, kalau masalah kapan beroperasi, sekarang atau besok pun bisa. Cuma persoalannya, kalau tak ada kapal yang masuk ke pelabuhan apa yang harus dilakukan. (NdN)
