CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun, sempat terdiam menatap para penumpang kapal kayu atau sering disebut boat pancung, di Kecamatan Belakang Padang, Batam, beberapa waktu lalu.
Tak lama melihati aktifitas tekong boat dan penumpang di dalamnya, wajah sang pemimpin Kepri ini seketika memerah dan mulai mengerutkan keningnya.
Ada apa gerangan?
Tampaknya, aktifitas penyeberangan penumpang dari Belakang Padang menuju Pulau Kasu dan Batam menjadi fokus perhatiannya. Bukan karena banyak penumpang yang cantik atau molek, namun karena tak satupun penumpang yang menggunakan ‘pelampung’ alias life jacket.
“Itu bahaya sekali, kok tidak pakai pelampung,” cetus Nurdin, kepada para awak media.
Saat ditelusuri, memang hampir seluruh boat yang ada tidak dilengkapi life jacket untuk penumpang.
“Hanya ada satu atau dua buah (pelampung) saja di dalam boat. Apa tidak takut mereka ini,” sindirnya.
Berkaca dengan beberapa tragedi tenggelamnya kapal penyeberangan di wilayah Kepri beberapa waktu silam. Nurdin kian geram dan meminta seluruh pemilik boat (kapal sangkut) untuk melengkapi life jacket, dalam setiap penyeberangan dan kepada setiap penumpang.
“Kan bantuan (life jacket) sudah dikasih oleh pemerintah, kemana? Apa hanya disimpan saja? Tolong digunakan, untuk kenyamanan dan keselamatan. Jangan ada korban lagi, baru bisa sadar,” ungkapnya kesal.
“Apalagi ini cuaca sedang buruk, angin utara lagi kencang. Jadi segera dilengkapi pelampungnya, biar aman,” tandasnya.
