CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) diwilayah Sumatera (Riau) dan Kalimantan Barat (Kalbar) diketahui terus mengalami peningkatan.
Hal ini dikemukakan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa peningkatan potensi Karlahut kian memprihatinkan dilokasi-lokasi tersebut.
Philip Mustamu, Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim, Batam melalui siaran persnya menyatakan, berdasarkan pemantauan dari Citra Satelit Himawari BMKG. Saat ini terpantau adanya sebaran asap yang cukup pekat di bagian barat provinsi Riau.
Adanya sebaran asap yang cukup pekat ini mengindikasikan, bahwa diwilayah itu terdapat area lahan dan hutan yang mengalami kebakaran hebat yang cukup luas.
“Jadi, dari pantauan citra satelit itu menjelaskan adanya sebaran asap. Bukan hanya dilokasi asalnya, tapi asap akan terus bergerak karena terbawa angin,” kata Philip Mustamu, Kepala BMKG Hang Nadim, Batam, Minggu (28/8/2016) pagi.

Selain dengan semakin meningkatnya kepulan asap, hasil karlahut di Sumatera dan Kalimantan. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya belokan angin serta dominasi angin yang berhembus menuju arah Timur.
Akan fenomena inilan, dapat diindikasikan sebaran asap berpotensi terus mengarah kebeberapa wilayah, hingga Negara tentangga yang berdekatan langsung seperti Malaysia dan Singapura.
Hal yang perlu diwaspadai ialah, wilayah Sumatera bagian Barat (Sumbar) yang merupakan lokasi dengan potensi karlahut cukup tinggi. Selain karena potensi yang cukup tinggi, lokasi yang terjal dan dipedalaman hutan juga menjadi kesulitan sendiri bagi tim pemadam untuk melakukan pendinginan.
Adapun wilayah yang termasuk dalam kategori ‘sulit’ tersebut antara lain:
-Riau,
-Sumatera Utara,
-Jambi,
-Aceh,
-Sumatera Barat,
-Bengkulu dan sebagian Sumatera Selatan.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah juga cenderung mengalami peningkatan potensi kebakaran dalam beberapa hari kedepan.
“Memantau kondisi dinamika atmosfer, BMKG menghimbau kepada seluruh instansi terkait untuk meningkatakan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

“Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan. Terkhusus bagi masyarakat yang wilayahnya telah tercemari polusi asap, untuk dapat mengantisipasi dampaknya dengan menggunakan masker dan menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah terserang penyakit,” tegasnya.
