CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN-Dugaan kuat mayat pria yang ditemukan merupakan jasad Yulizar warga Tanjungpinang yang hilang tenggelam terseret ombak di perairan Malang Rapat, Kamis (29/12/2016) dibantah langsung Iwan, yang memastikan jasad pria tersebut bukan adiknya yang hilang itu.
Iwan langsung ke RSUP Kepri, untuk memastikan apakah adiknya atau bukan yang ditemukan terapung di perairan Malang Rapat tersebut.
“Bukan, bukan, bukan, ini bukan adik saya, aku pastikan ini bukan adik saya,” katanya Iwan setelah memperhatikan tubuh kaku terbungkus di hadapannya itu.
Mendengar jawaban dari Iwan itu, tim Basarnas dan anggota Polsek Gunung Kijang serta warga pun kaget. Mereka meminta Iwan untuk kembali melihat jasad pria tersebut untuk memastikan apakah benar bukan jasad adiknya yang hilang di laut itu.
Iwan pun kembali memastikan bahwa jasad pria itu bukan adiknya yang hilang teseret ombak di perairan Malang Rapat.
“Saya pastikan itu bukan mayat adik saya. Adik saya tidak bertato,” kata Iwan memastikan.
Sampai saat ini belum diketahui mayat pria yang ditemukan tersebut jasad siapa.
Sepetti diberitakan sebelumnya, warga Tanjungpinang, Yulizar dikabarkan hilang ditelan ombak di Pantai Trikora 3 Desa Malang Rapat, Kemarin (29/301/2016) sore.
Istri korban, Riza (42) saat dikonfirmasi mengatakan suaminya hilang di kedalaman 1 meter saat membantu temanya, Rasyid mendorong kapal motor.
“Saat itu, dia (korban) dimintai oleh Rasyid mendorong kapal yang tidak jauh dari dermaga,” ujar Riza ditemui tidak jauh dari dermaga lokasi kejadian, Jumat (30/12/2016).
“Saat mendorong kapal itu, tiba-tiba ia menghilang. Padahal dilokasi itu airnya hanya setinggi dada dalamnya,” jelasnya.
Karena kondisi air yang tidak begitu dalam ini membuat masyarakat berspekulasi karena pantai itu sedang mancari tumbal. “Laut ini itu kan ada penunggunya,” kata Riza sambil menghapus air mata yang mengalir dipipinya.
Sementara itu, berdasarkan dari pernytaan Rasyid teman korban, korban hanyut dibawa ombak setelah ia terjun ke laut. Karena kondisi angin utara membuat arus bawah laut sangat kencang. Sehingga ada kemungkinan Yulizar ini terseret oleh arus.
“Sekarang kan musim angin utara, jadi arus bawah laut kencang dan membuat ia tersert arus tadi,” ungkapnya
Tim koordinasi pencarian Yohanes mengatakan begitu mendapat informasi adanya warga yang terseret ombak, ia beserta 5 orang lainya terjun menyisir lokasi. Namun meskipun telah melakukan pencarain selama 2 hari, namun jasad korban belum ditemukan.
“Dari kemarin kami sudah menyisir, namun belum menemukan. Dan kami akan terus berupaya sampai menemkukan jasadanya,” kata Yohanes.(*)