CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Belum sempat menerima upah 2.000 Ringgit Malaysia (RM), Gopinathan Kumarasamy alias Nathan malah terancam hukuman berat di Batam.
Dia terancam pidana, karena menjadi kurir dan membantu menyelundupkan 199 gram Narkotika jenis sabu-sabu dan 9 butir pil ekstasi (inek) masuk ke Batam.
WN Malaysia berperawakan gemuk dengan warna kulit gelap itu, hanya tertunduk sesal saat disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Rabu (22/2/2017) sore lalu.
Melalui keterangan saksi-saksi dari Kepolisian, yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samuel, SH terungkap, bahwa Gopi mendapat sabu dari pemiliknya bernama Krishna (DPO), seorang WN Singapura.
“Kata dia (Gopi) saat diperiksa di Kantor, itu barang punya Krishna. Ditawarkan upah 2 ribu RM, asalkan bisa bawa sabu dan inek itu ke pemesannya di Batam,” kata saksi, dalam keterangannya di hadapan Ketua Majelis Hakim, Zulkifli, SH, didampingi Hakim Anggota Hera Polosia dan Imam Budi Putra Noor.
Menyangupi suruhan Krishna, lanjut saksi, Gopi pun mengambil 6 bungkusan bundar untuk dibawa ke Batam.
“Untuk mengelabui, 6 bungkusan itu dimasukkan terdakwa ke anusnya,” ucapnya.
Dia pun menuju Batam dengan menggunakan kapal laut MV. Batam Line. Setibanya di pelabuhan Batam Centre, ia tampak sempoyongan dan melalui ruang penciteraan X-Ray.
“Saat itu, dia seperti mabuk. Kita cek, dan ternyata positif menggunakan narkotika,” kata saksi lagi.
Ketika melewati X-Ray, tergambar benda asing didalam tubuh terdakwa, tepatnya dibagian perut bawah (menuju anus).
Karena merasa adanya kejanggalan, para saksi dari Bea Cukai yang telah didengar kesaksian sebelumnya langsung membawa Nathan ke RS Awal Bros Batam, untuk dilakukan Rongent (ronsen, red).
Dari hasil pemeriksaan itu, memang benar terdakwa membawa benda mencurigakan didalam tubuhnya. Tim pun langsung membawanya ke Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (KPDJBC) di Batu Ampar, Batam.
“Dari kawan-kawan BC kita dapat info, kalau terdakwa ini memang diduga simpan itu barang (sabu dan Inek, red) di anusnya,” ucap saksi.
Petugas dari BC pun terus berupaya dan memerintahkan terdakwa untuk mengeluarkan barang mencurigakan itu. Hingga pada pukul 02.00 WIB, beberapa waktu lalu, sebuat kapsul berdiameter sekitar 1-3 cm berhasil keluar.
Setelah berselang waktu lama, tim berhasil menyita 6 kapsul yang disimpan didalam tubuh terdakwa.
“Lima kapsul berisi sabu-sabu, bentuknya kristal bening. Sementara ada 1 kapsul lagi, itu isinya pil ekstasi,” tegas saksi, mengulang keterangan saksi dari Bea dan Cukai.
Dari keterangan itu, terdakwa yang duduk menyampingi Majelis Hakim yang di Pimpin Ketua Majelis Hakim Zulkifli, SH langsung membenarkan pernyataan para saksi.
“Benar Yang Mulia,” kata terdakwa Nathan.
Berdasarkan berita acara penimbangan yang dilakukan petugas, diketahui terdakwa menyelundupkan 5 kapsul berisi sabu dengan berat 199 gram. Sementara 1 kapsul lainnya berisi 9 butir pil ekstasi.
Atas perbuatanya, Nathan dijerat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samuel Pangaribuan, SH dengan dakwaan Primer melanggar ketentuan Pasal 114 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Subsider, melanggar ketentuan Pasal 113 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Lebih Subsider, melanggar Pasal 112 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
“Dengan ketentuan Pasal-perpasal itu, terdakwa ini terancam pidana maksimal 20 tahun,” ungkap JPU Samuel, menegaskan.
