CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Eks Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, TUAB dan keluarganya yang diduga ingin bergabung dengan gerakan ISIS saat ini sudah berada di Dinas Sosial, Bambu Apus, Jakarta Timur.
Kelimanya kini dibina dan diberikan perawatan di tempat tersebut.
“Ada rumah titipan untuk mendapatkan semacam treatment, titipan, anaknya juga ada yang masih balita. Kan anaknya ada 3, jadi dikerjasamakan (dengan Dinsos),” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Dari kelima orang tersebut, yakni TUAB beserta keluarganya, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka yang dideportasi dari Turki tersebut tidak terbukti bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah sehingga diberi pembinaan oleh dinas sosial.
“Belum ada (Tersangka). Termasuk yang 17 orang terdahulu, termasuk yang 5 orang ini. Sampai hari ini lebih kepada dikerjasamakan kepada Kemensos dan pengambilan keterangan,” jelas Boy.
Meski tidak ditetapkan tersangka, Boy mengatakan pada umumnya mereka berangkat ke Turki adalah untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
“Pada umumnya keberangkatan mereka adalah memang benar ada keinginan untuk melakukan aktivitas di Suriah,” ungkapnya.
Banyaknya WNI yang ingin bergabung dengan ISIS menjadi catatan Polri dan bahan evaluasi bagi masyarakat. Boy mengimbau masyarakat berpikir ulang untuk bergabung dengan gerakan radikal tersebut.
“Tentu untuk berpikir ulang apabila ada ajakan untuk berangkat ke Suriah, apalagi di sana masih konflik, lebih bagus tetap di sini. Toh di sini (Indonesia) nggak ada larangan menjalankan ibadah agama,” tuturnya.‎
