CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam masukan daerah hinterland dalam zona merah peredaran narkoba. Hal ini disampaikan setelah mengetahui keluhan dari Kepala SMPN 32 Batam, Zulherman di kampung Air Lingka, Kelurahan Galang Baru, Kecamatan Galang Kota Batam, terkait banyak pengaduan tentang pelajar yang terlibat konsumsi narkoba.
“Sangat prihatin mendengar cerita yang disampaikan pak Zulherman (Kepala SMPN 32 Batam) terkait masalah pelajar yang sudah mengenali narkoba bahkan mengkonsumsnya,” kata Ucok Febrijanto anggota BNN Kota Batam dalam penyuluhan yang digelar Kelompok 6 KKN Unrika Batam di SMPN 32 Batam, Sabtu (5/11/2016).
Dia mengatakan selama ini yang masuk dalam zona merah narkoba ada di Nagoya, Jodoh, Kampung Aceh, dan Batu Aji. Namun dengan masalah yang dihadapi pelajar di daerah hinterland, maka dimasukkan dalam zona merah narkoba.
“Daerah ini (hinterland) kita masukkan ke dalam zona merah peredaran narkoba. Selama ini kita hanya di mainland saja yang mengetahui peredaran narkoba. Namun malah di hinterland menjadikan tempat peredaran narkoba,” katanya.
Beberapa kasus yang diungkap BNN, katanya pelaku peredaran malah berada di hinterland. Bahkan penyelahgunaan narkoba juga banyak di hinterland.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, toko masyarakat dan tokoh agama, untul mencegah peredaran narkoba di hinterland. Kita akan terus memberikan penyuluhan agar anak-anak kita terhindar dari penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Sementara, Zulherman Kepala SMPN 32 Batam mengaku sangat prihatin dengan pelajar atau anak didiknya saat ini. Pengaduan yang masuk sangat khawatir atas penyalahgunaan narkoba. Bahkan, obat batuk komik dengan dicampurkan minuman montey serta pil dextro, menjadi tren pengganti narkoba.
“Sekarang ini, obat batuk komik dicampuri minuman montey dan pil dextron sudah menjadi tern di kalangan pelajar pengganti narkoba. Kita berharap dengan penyuluhan ini bisa mencegah anak-anak kita dari narkoba,” katanya.
Sementara ketua kelompok KKN 6 Unrika Batam, Zabur Anjasfianto mengaku akan terus bekerjasama dengan pihak BNN untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Tidak lagi di mainland yang menjadi tempat peredaran narkoba. Namun daerah hinterland sudah menjadi pasaran empuk bagi bandar atau pengedar narkoba. Untuk mencegah ini, kita terus bekerjasama dengan BNN untuk memberikan penyeluhan,” katanya.
