CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Jajaran Bea dan Cukai (BC) Batam tampak masih kecolongan dalam upaya pengungkapan kasus-kasus penyelundupan di teritori Kepri, khususnya Batam.
Hal ini tak dapat dipungkiri, dengan adanya pengungkapan kasus oleh TNI dan Polri tanpa diketahui sama sekali oleh BC Batam.
Adapun kasus-kasus itu, yakni penyelundupan 13 ribu Handphone (Hp) asal Batam ke Riau yang kemudian ditangkap oleh jajaran Polda Riau. Kemudian, WFQR Lantamal IV Tanjungpinang yang berhasil menggagalkan aksi penyelundupan 90 ton beras di perairan Batam Centre.
Tak hanya itu, penyelundupan yang paling mencengangkan dan juga tak terendus oleh BC Batam ialah lolosnya 4 unit mobil mewah bodong bekas asal Singapura yang ditangkap oleh Tim Patroli Sea Rider KP Bisma 8001 di perairan Sagulung.
Tiga kasus tersebut jelas sangat membuat fungsi dan tugas BC Batam seakan tidak maksimal. Akan hal ini, Kasi Penindakan dan Penyidikan (P2) BC Batam, Nurhayen turut menyesalkannya.
Dia mengatakan, kurang efektifnya tugas BC Batam selaras dengan kurangnya informasi dan personel yang ada.
“Informasi kita kurang, apalagi personel. Itu yang buat kita sering kecolongan,” kata Hayen.
BC Batam dalam beberapa bulan terakhir, hanya berhasil mengungkap kasus-kasus penyelundupan kecil. Ini jelas menjadi pertanyaan besar dibenak masyarakat, akan kinerja Bea dan Cukai Batam yang sangat tidak masimal.
“Entahlah, no coment,” ungkapnya.
