CENTRALBATAM.CO.ID, DURI – Babinsa sebagai ujung tombak TNI Angkatan Darat memiliki segudang tugas di dalam satuan, bahkan di tengah kehidupan bermasyarakat. Dalam perjalanannya, Babinsa sering kali menjadi garda terdepan institusi matra darat tersebut dalam menyampaikan pesan atau informasi penting, membantu mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat bahkan banyak tugas penting lainnya.
Dalam hal ini, perhatian tim Central Batam yang merupakan grup portal berita Central News Network tertuju pada aksi Babinsa dari Koramil 03 Mandau Distrik Militer 0303 Bengkalis dalam upayanya menangkal paham Radikal, Terorisme, Intoleran dan Separatisme atau ‘Raterism’ yang digalakkan mulai dari lingkungan pendidikan hingga di tengah umum.
Benar saja, atas instruksi Dandim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto kepada Danramil 03 Mandau Kapten Arh. Jemirianto, Babinsa dikerahkan untuk menangkal ‘Raterism’ dengan menanamkan pemahaman nilai-nilai luhur dan moral Pancasila kepada masyarakat, utamanya di kalangan pelajar hingga mahasiswa di bangku perguruan tinggi yang ada di Kota Minyak tersebut.
Adalah Sersan Mayor (Serma) Yulihar, prajurit TNI Angkatan Darat dari Koramil 03 Mandau ini kian getol menyemangati kalangan pelajar di berbagai sekolah. Beberapa waktu yang lalu, ia nampak bertandang ke lingkungan sekolah menengah atas (SMA) Negeri 6 Mandau di Desa Sebangar, Kecamatan Bathin Solapan guna menyapa seluruh pelajar dengan semangat Pancasila, Senin (22/5/2023).
Kala itu, langkahnya tertuju ke lingkungan SMAN 6 Mandau dan menjadi sekolah yang kesekian kalinya disasar Yulihar. Dalam gagasannya, ia mengajak seluruh pelajar sebagai generasi millenial penerus bangsa untuk satukan tekad dalam menangkal paham Radikal di era penuh gempuran kecanggihan teknologi dengan segudang manfaat.
Namun bila tak bijak berselancar di dunia maya, manfaat baik yang bisa dipetik bisa berubah menjadi kerugian bagi diri sendiri bahkan orang lain. “Teknologi sekarang ini banyak sekali manfaatnya bila dipergunakan sesuai peruntukannya, tapi bila disalahgunakan, kecanggihan yang ada bisa berubah menjadi ancaman yang merugikan pribadi, keluarga, masyarakat bahkan negara,” kata Serma Yulihar dalam kata pembukanya di hadapan para pelajar dan majelis guru SMAN 6 Mandau.
“Sekarang sedang trend-nya apa-apa diviralkan, apa-apa dijadiin status di Instagram, Facebook, Twitter bahkan YouTube. Tanpa disadari, bisa jadi yang kita sebarkan itu adalah hal yang berbau radikal, berindikasi teror dan sarat intoleran. Kita harus ekstra cerdas, teliti dan hati-hati menggunakan sosial media (Sosmed, red) saat ini. Jangan sampai yang kita share adalah hal yang dapat memicu keresahan, keributan, bahkan perpecahan. Sebab saat ini, ada saja isu yang sengaja dilemparkan ke sosial media dengan tujuan menarik perhatian tapi mengandung unsur yang tidak sesuai dengan Fundamental negara kita, yakni Pancasila,” terang Serma Yulihar.
Bila tak cermat, kata Babinsa berpangkat Sersan Mayor ini, kecanggihan dunia maya yang penuh manfaat bisa menjadi boomerang yang merongrong ketenteraman di lingkungan masyarakat. Ia pun mengajak seluruh pelajar untuk membudayakan istilah ‘Saring Sebelum Sharing’ alias 3S.
Selain 3S, ia pun mengajak para millenial tersebut untuk mewarnai dunia digital dengan ragam kegiatan bertemakan semangat Pancasila, seni, budaya dan bahkan torehan prestasi. Ia mencontohkan hal itu seperti memosting kegiatan gotong royong atau kerja sama melestarikan lingkungan, pagelaran atau pentas karya seni dan praktek budaya, rasa saling menghargai antar pelajar dan hormat kepada guru, serta torehan prestasi di berbagai bidang pada beranda sosial media yang gairah positifnya lebih berbinar.
Dengan memajang hal itu di lini masa sosial media, ia yakin interaksi sosial pada jejaring internet akan lebih berwarna, positif dan berkelas, ketimbang membagikan hal-hal yang belum jelas kebenarannya apalagi sarat akan radikalisme, teror, intoleran ataupun separatisme.
Serma Yulihar menjelaskan, menjaga kedaulatan negara serta keutuhan masyarakat di dalamnya adalah tugas yang tak boleh dipandang sebelah mata dan harus tetap dijaga dengan cara dan upaya apapun. Setiap warga negara disebutnya memiliki tanggung jawab yang sama untuk memastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh, jaya dan harmonis.
“Nah, salah satu cara untuk memastikan negara tetap baik-baik saja adalah dengan mengamalkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bahkan di dunia digital untuk menangkal potensi buruk radikalisme yang mungkin saja banyak berseliweran di dunia maya. Ingat, bahaya laten Radikal, Terorisme, Intoleran dan Separatisme sangat merugikan diri, masyarakat, bangsa dan negara. Mari kita cegah dan hindari hal itu dengan lebih semangat meraih prestasi dengan sikap saling memotivasi antar sesama teman, dengan demikian, pastilah aktifitas di sekolah akan lebih menyenangkan dan penuh pengalaman yang membuat karakter dan mental adik-adik sekalian jadi lebih tangguh dan tak mudah terprovokasi,” ajaknya.
Tak lupa, Serma Yulihar juga sampaikan pesan Danramil 03 Mandau Kapten. Arh. Jemirianto kepada Kepala Sekolah dan Majelis Guru untuk lebih aktif dalam memonitoring interaksi siswa-siswi dalam praktek nyata di sekolah, maupun di dunia maya. Pihaknya menilai, guru sebagai pengganti orangtua di lingkungan sekolah juga memiliki peran dan tanggung jawab penting untuk memastikan anak-anak terhindar dari potensi buruk paham radikal lewat pengenalan, pemahaman dan pengamalan nilai luhur Pancasila di sekolah.
“Bapak-Ibu Guru juga jangan lupa untuk tetap aktif memantau interaksi siswa-siswinya di sekolah maupun di dunia maya. Sebab kejayaan bangsa di masa depan bisa kita tentukan lewat kedisiplinan yang tangguh saat ini,” sarannya.
Terkait pemaparan yang disampaikan Serma Yulihar kepada para pelajar di lingkungan pendidikan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr. H. Kamsol mengapresiasi. Ia menegaskan cara dan pemaparan yang dilakukan Babinsa sangat baik dan berkelas untuk memastikan mental dan karakter generasi penerus bangsa bisa lebih tangguh, adaptif dan memiliki daya saing mumpuni hingga mampu menjadi agen moral Pancasila di masa kini maupun di masa depan.
“Terima kasih Bapak Babinsa atas kinerja baiknya dalam menyuluhkan semangat dan moral Pancasila kepada siswa-siswi kami. Semoga pesannya tersampaikan dengan baik dan tersirat dalam benak setiap pelajar agar dapat menjadi agen perubahan bermoral Pancasila di masa kini maupun di masa depan,” kata Kamsol.
“Semoga anak-anak yang telah menerima pemahaman nilai luhur Pancasila dari Babinsa bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat dan menjadi jawaban atas tantangan di masa mendatang,” tukasnya. (Bres)