CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Memasuki awal pekan di minggu ketiga Oktober ini, pembentukan awan konvektif kian subur. Akibatnya, curah hujan pun semakin tinggi.
Melalui pemaparan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim, Batam, Philip Mustamu menegaskan pembentukan awan konvektif ini akan mempengaruhi tingginya intensitas hujan di wilayah Kepri, terkhusus Batam.
“Jika awan konvektif sudah terakumulasi, jelas hujan akan turun. Bisa durasinya lama, bisa juga sebentar. Bisa hujan merata, bisa juga hujan setempat (lokal, red),” kata Philip Mustamu, saat dikonfirmasi.
Dikatakannya, dari alat penciteraan cuaca diketahui, Batam diprediksi akan diguyur hujan mulai pagi. Namun, untuk siang nanti lebih berpotensi berawan saja.
“Untuk malam harinya, malah akan turun hujan lagi,” ucapnya kepada wartawan.
Kenaikan intensitas atau curah hujan di Batam, lanjutnya, dipengaruhi oleh hembusan angin yang banyak membawa massa udara (uap air).
Massa udara inilah yang akhirnya mempercepat pembentukan awan, sebagai pemicu turunnya hujan.
Semakin banyak massa udara, maka semakin tinggi potensi hujan di Batam. Namun, hal ini dapat diminimalisir, jika belokan angin (share line) tidak terjadi.
“Memang kalau tidak ada share line, bisa lebih minim hujan. Tapi tetap saja, dengan banyaknya uap air yang bermigrasi semakin meningkatkan intensitas hujan,” bebernya.
Dengan prediksi hujan yang kian meninggi, beberapa dampak buruk seakan mengintai. Diantaranya ialah banjir, tanah longsor, serta wabah penyakit yang akan bermunculan.
Akan hal itu, Philip mengimbau masyarakat Kota Batam untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kegiatan diluar ruangan saat cuaca buruk terjadi.
“Mengingat hujan yang turun disertai angin kencang dan petir. Kita mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mengurangi kegiatan diluar ruangan,” tegasnya.
