CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Perwakilan Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/ Coordination Center (ID-SIRTII), asal Indonesia, Adi Jaelani menyebutkan, gelombang serangan siber malware Ransomware WannaCry mengincar sistem komputer Windows 8 atau di bawahnya.
Virus ini berhasil melumpuhkan berbagai perangkat dan jaringan komputer perusahan atau instansi pemerintah di sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia pada Sabtu (13/5/2017) lalu.
“Korban jaringan yang diserang virus ini biasanya menggunakan sistem komputer Windows 8 dan di bawahnya yang belum di patch atau di update dengan versi terbaru,” tutur Adi di Jakarta, Minggu (14/5/2017) lalu.
Ransomware WannaCry merupakan salah satu program yang bisa mengunci data pada komputer yang terinfeksi. Virus ini lalu meminta pengguna membayar sejumlah uang Bitcoin virtual sebagai tebusan agar dokumen yang disandera atau dikunci bisa dibuka kembali.
Menurut Adi, virus jenis ini merupakan salah satu yang tercanggih saat ini. Sebab, Ransomware WannaCry mampu menyebar pada suatu sistem komputer instansi dalam hitungan menit. Selain itu, virus jenis ini mampu menyebar ke komputer lain meski komputer tersebut tak mengakses file/dokumen pancingan.
“Jadi kalau ada satu komputer kena virus ini dan [komputer] itu terhubung ke internet dan jaringan komputer lain, maka komputer lainnya walau tidak mengunduh atau mengakses file berisi virus ini, kemungkinan tetap akan terinfeksi,” kata Adi.
Hingga kini, Adi mengatakan, belum ada ahli IT ataupun teknologi antivirus yang bisa mendekripsi atau mengembalikan file-file yang telah dicuri oleh Ransomware WannaCry ini.
