CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memprakirakan, potensi akan curah hujan masih tetap tinggi dalam beberapa hari kedepan.
Ya, melalui Kepala BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Philip Mustamu memaparkan, dari data yanng diperoleh dipusat data dan informasi. Diketahui pola pembentukan awan konvetif, masih sangat subur.
Hal ini mengakibatkan tingginya curah hujan di Batam dan wilayah Kepri pada umumnya.
“Memang curah hujan masih ada dan mungkin akan mengguyur dalam beberapa hari kedepan,” kata Philip, saat dikonfirmasi tim CentralNews Batam.
Dikatakannya juga, pengaruh Dipole Mode Negatif, yang menyebabkan massa udara yng kaya uap air bergerak kewilayah Indonesia bagian Barat, juga menjadi salah satu pemicu tingginya curah hujan di Batam.
“Memang benar, dipole mode Negative (-) ini sangat besar pengaruhnya. Karena massa udara yang kaya uap air bergerak kewilayah kita semua. Tak salah, kalau akhirnya hujannya banyak,” ujarnya.
“Dipole Mode Negative itu fenomena panasnya suhu permukaan air laut, disebelah Barat Indonesia. Karenanya, uap air dari pemanasan alami ini, berpindah ke Indonesia, khususnya diwilayah Barat (WIB),” tambahnya.
Tingginya curah hujan, juga dipengaruhi karena adanya belokan arah angin yang membuat massa udara yang kaya akan uap air terhenti dilangit sekitar Kepri, khususnya Batam.
Ini jugalah yang akan menjadi salah satu pemicu, akan tingginya curah hujan yang ada di Kepri.
“Ya, ini masih terus terjadi sampai akhir Juni nanti. Beberapanya mungkin akan ada diawal Juli, tapi tidak sebanyak sekarang lagi hujannya. Yang perlu kita waspadai dari aktifitas hujan tinggi ini ialah tingginya fenomena guntur dan petir. Selain itu, banjir, tanah longsor, serta jangkitan penyakit berbahaya juga sering menghantui disaat-saat seperti ini. Untuk itu bagi seluruh Masyarakat Batam, diharap untuk leih awas dan siap-siaga,” tandasnya.
Penulis : Junedy Bresly