CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kini semakin beringas. Seperti yang telah terjadi di Cilincing, Jakarta Utara beberapa saat lalu. Dari keterangan petugas kepolisian diketahui, bahwa para pelaku kini memakai jasa gadis muda sebagai umpan untuk memancing calon korban.
Pelaku yang berhasil dibekuk berinisial N dan masih berusia di bawah umur, yakni sekitar 16 tahun. Dia pun diketahui masih duduk di bangku sekolah (SMA, red). Dalam aksinya, N diminta mencari korban, atau lebih tepatnya pria pengendara motor dengan cara merayu.
N diperintah oleh beberapa orang lelaki, diantaranya bernama Singgih (24) alias Dawil dan seorang pria lainnya yang masih dicari petugas. Salah seorang pria tersebut tak lain merupakan pacar N. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Cilincing Kompol Ali Zusron, turt membenarkan hal tersebut.
Atas peristiwa itu pula, ia mengimbau kepada para pengendara, khususnya kaum lelaki untuk tidak tergoda oleh bujuk rayu gadis muda yang tidak dikenal. Hal ini dikarenakan kasus serupa kerap terjadi. “Hati-hati bagi para pemuda dan remaja bila melihat perempuan atau wanita tidak dikenal tapi dia mau bujuk rayu untuk diajak jalan-jalan atau selingkuh. Mereka sering mengenakan pakaian seksi, selain itu juga genit kepada calon korban. Hati-hati itu jebakan dari para pelaku,” kata Kapolsek Cilincing Kompol Ali Zusron, Selasa (4/4/2017).
Ali Zusron mengatakan, ini bukanlah kasus pertama yang terjadi di daerahnya. Bahkan, ada laporan kasus-kasus serupa yang terjadi di daerah lainnya.
“Jadi ini bukan yang pertama, sudah ada laporan-laporan sebelumnya. Setelah mendapatkan calon korban, pelaku akan membawanya ke tempat sepi di mana dua orang lelaki itu sudah menunggu. Kedua pelaku tak segan melukai korbannya jika mendapatkan perlawanan. Terakhir, seorang korban ditusuk dengan badik hingga saat ini masih dirawat di RS Koja,” terangnya.
Terkait satu pelaku lain yang belum tertangkap, Ali Zusron mengatakan akan terus mengejarnya. “Masih di cari, karena dia kabur. Artinya dia masih dalam lidik, proses pengejaran. Dia jadi target operasi kita,” tuturnya.
Kasus ini sendiri terjadi pada Sabtu (1/4/2017) lalu. Pada hari yang sama, Singgih dan N ditangkap di tempat yang berbeda. Polisi menduga mereka kerap berpindah tempat tinggal demi mendapatkan korbannya.