CENTRALBATAM.CO.ID, LINGGA – Menjelang perayaan Imlek 2023, jumlah penumpang baik dari Batam maupun Tanjungpinang, diprediksi bakal melonjak ke Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Namun saat ini, khususnya dari Kota Batam ke Kabupaten Lingga kekurangan armada pelayaran. Pasalnya, salah satu kapal, yakni MV Putra Maju 08 mengalami kerusakan dan sedang dalam masa perbaikan sejak lama.
Sehingga, saat ini hanya kapal dari Batam, yakni MV Ocean Dragon 5 yang beroperasi dua hari sekali.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI Lingga, JJ Apet mengatakan, bahwa perayaan imlek tahun ini bakal terjadi lonjakan penumpang.
Apalagi sambungnya, aturan PPKM telah dicabut setelah pasca pandemi 2 tahun, sehingga banyak masyarakat etnis Tionghoa yang ingin merayakan Imlek 2023 di kampung halaman.
“Tolong (Dishub Lingga-red) itu diperhatikan, kemungkinan akan ada lonjakan penumpang jelang imlek,” kata Apet, Kamis (19/1/2023).
Dia mengungkapkan, akibat salah satu fery dari Batam rusak, membuat warga Tionghoa rantauan dari Kota Batam harus transit terlebih dahulu ke Tanjungpinang, agar bisa menyeberang ke Dabo Singkep menggunakan fery dari Pelabuhan Sri Indra Pura.
“Jadi kawan-kawan dari Batam yang akan pulang Dabo Singkep harus ke Tanjungpinang terlebih dahulu baru bisa sampai ke Dabo Singkep. Belum lagi kapal Superjet penuh penumpang, belum tau bisa berangkat,” jelasnya.
Dia berharap Dishub Lingga dapat mempertegas dan mencarikan solusi atas masala tersebut.
“Dan ini bukan hanya sekali melainkan sudah berulang kali. Ini lah yang menjadi kelemahan kita d Kabupaten Lingga masalah transportasi,” harapnya.
Diakui Apet, bahwa investor dari luar yang ingin ke Lingga jadi terhalang karena transportasi. Ditambah jarak dari Batam ke Dabo Singkep memerlukan waktu 4 hingga 5 jam perjalanan.
“Saya kira kinerja Dishub Lingga itu harus dipertajam untuk dapat menyelesaikan masalah ini. Jadi kita berharap kapal itu dapat beroperasi setiap harinya seperti dulunya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Lingga, Hendry Efrizal menerangkan, bahwa saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk antisipasi lonjakan penumpang menjelang Imlek ke 2574 Kongzili ini, khususnya transportasi laut.
Dia mengungkapkan, pihaknya sudah menyurati Dishub Provinsi Kepri, agar MV Putra Maju 08 tidak beroperasi lagi dari Batam ke Kabupaten Lingga.
“Kita berkeberatan kalau MV Putra Maju 08 beroperasi ke Lingga, jujur saja. Cuma secara administrasi kita tidak bisa membuat keputusan itu, karena trayek itu ditetapkan Provinsi. Kalau bicara kelayakan, memang Putra Maju 08 sudah tidak layak,” jelas Hendry kepada TribunBatam.id saat dikonfirmasi.
Hendry juga menerangkan, tiga pekan lalu pihaknya sudah bertemu dengan operator kapal, untuk menambah kapal dengan trayek baru.
“Diperkirakan operasi (kapal) 20 hari lagi. Kemudian izin sudah ada, lagi menunggu. Inilah solusi kami mengantisipasi lonjakan penumpang. Jadi rutenya mudah-mudahan Karimun-Batam (Sekupang)-Sungai Tebam-Jagoh,” bebernya.
Tambahan trayek baru tersebut lanjutnya, setidaknya untuk mengantisipasi lonjakan arus ke berangkatan penumpang dari Lingga ke Batam setelah perayaan Imlek.
Sementara itu, untuk antisipasi lonjakan penumpang masuk ke Kabupaten Lingga jelang Imlek, pihaknya telah mengantisipasi menyiapkan dengan kapal yang sudah ada.
“Untuk MV Lintas Kepri kami sudah menyurati Kadishub Provinsi, untuk mengevaluasi trayek itu,” tambahnya.(fby)