CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Memasuki hari kedua lebaran (H+2) Kamis (7/7/2016), volume dan penumpukan sampah semakin menjadi-jadi. Bukannya menumpuk didalam tempat penampungan sampah sementara (TPSS), yang disediakan dibeberapa lokasi. Sampah malah meluber dipermukaan tanah, hingga nyaris memakan badan jalan.
Penampakan tumpukan sampah dipermukaan tanah, hingga beberapa diantaranya memakan badan jalan ini terjadi di jalan Diponegoro, sekitar 150 meter sebelum Simpang Base Camp (arah Sekupang menuju Simpang Bace Camp).
Selain disekitar Simpang Base Camp, volume penumpukan sampah juga ada disekitar Daerah Air Minum (DAM) Sei Harapan, tepatnya disepanjang jalan baru didepan Gardu Induk Bright PLN Batam, Sekupang, Batam.
Pantauan tim Central Batam dilapangan, penumpukan sampah ini terekam sejak tiga minggu lalu untuk penumpukan sampah di seputar Simpang Base Camp. Terlihat juga, sampah dilokasi tersebut semakin membumbung tinggi dan memanjang. Saat dilakukan pengukuran sementara, luas permukaan tanah yang diseraki sampah didekat Simpang Base Camp ini memanjang hingga sekitar 30 meter, dengan lebar serakan sampah mencapai 3-5 meter.
Sementara, untuk tumpukan sampah didekat DAM Sei Harapan, Sekupang. Penampakan sampah ini telah berlangsung hingga sebulan berlalu, ini turut ditegaskan warga sekitar dan beberapa warga yang membuka usaha tambal ban disekitar jalan Diponegoro, tidak jauh dari serakan sampah yang membumbung.
“Kalau sampah disekitar DAM ini sudah lama, sudah lebih sebulan sepengetahuan dan berdasarkan apa yang kami lihat selama membuka usaha tambal ban disini,” kata Syahroni.
Dikatakannya juga, petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, maupun petugas dari Kecamatan Sekupang, jarang terlihat melakukan pengangkutan sampah dan membersihkan lokasi sekitar serakan sampah. Meski telah dipasangi papan peringatan akan larangan membuang sampah dsekitar DAM tersebut, warga sekitar dan beberapa pengendara yang melintas tetap saja membuang sampah disepanjang pinggiran DAM tersebut.
Selain membuat pemandangan terganggu, tumpukan sampah ini juga memakan badan jalan, yang baru saja selesai dikerjakan tepat didepan Gardu Induk Bright PLN Batam, tidak jauh dari Hutan Wisata Mata Kucing, Batam.
“Iya, sampahnya sudah memakan badan jalan. Meskipun jarang dilalui pengendara, tapi tetap saja jelek pemandangannya. Sampah yang menumpuk juga sangat tidak sedap aromanya,’ ujarnya.
Terlihat disepanjang pinggiran DAM Sei Harapan, tidak hanya sampah plastik dan sampah organik atau sisa-sisa makanan saja yang dibuang ditempat atau jalur hijau tersebut. Sampah sisa material bangunan, seperti balok kayu, pecahan beton, pecahan kaca, lempengan seng, serta gelonggongan batang pohon hasil penebangan juga terparkir diatas tumpukan sampah dilokasi itu.
Tidak tanggung-tanggung, serakan sampah sisa material bangunan ini memanjang dipinggiran DAM Sei Harapan hingga sekitar puluhan meter dan hampir menutupi akses masuk menuju kubangan air yang digunakan untuk dikonsumsi masyarakat Batam itu.
Tidak hanya dilokasi tersebut, ulah beberapa warga nakal yang sembarangan membuang sampah juga terlihat disekitar Jalan Tiban Koperasi. Tumpukan sampah ini tepat berserak dipinggir jalan, tepat didepan Komplek Ruko yang masih dalam tahap pembangunan.
“Itu lagi, yang ada dijalan Tiban Koperasi. Sampahnya menyerak juga dipinggiran jalan, kadang warga sekitrar sembarangan membuang sampah disana. Sementara tidak ada tempat penampungan yang disediakan, wajarlah kalau sampah-sampah itu kian melebar kebadan jalan,” kata Rida, warga lainnya.
Dengan serakan sampah yang semakin merusak pemandangan dan tatanan wilayah Kota Batam, warga berharap kepada dinas-dinas terkait, untuk segera melakukan pengangkutan dan pembersihan tumpukan sampah yang kian meresahkan warga ini.
“Kami berharap Pemerintah Kota (Pemko) Batam, melalui DKP dan Kecamatan terkait untuk segera menanggapi permasalahan ini. Jangan ditunggu dampak negatifnya, mohon segera dilakukan pengangkutan,” tandasnya.
Penulis : Junedy Bresly