CENTRALBATAM.CO.ID – Viral unggahan netizen di media sosial Facebook, Senin (5/8/2019).
Unggahan tersebut menceritakan, diduga seorang turis ditampar ibu pedagang di Kawasan Berastagi, Karo, Sumatera Utara.
Hal itu karena tawar menawar soal harga dagangannya.
Akhirnya terjadi tawar menawar.
Harga pun diturunkan oleh si penjual.
Di saat itu juga, si turis batal membelinya.
Sambil perlahan meninggalkan tempat dagangan si ibu.
Ibu pedagang tersebut mendadak marah, dan langsung mengejar dari belakang hingga menampar si turis.
Berikut unggahan lengkap akun @Tiktok:
Info kejadian memalukan di Berastagi Pasar Buah….
Kalau semua penjual kasar seperti ibu ini.. mungkin satu hari nama Berastagi dari Turis asing akan tercoreng…
Saya mau kasih info untuk temen2 semua… saya gakk tau ini salah siapa.. tapi dari keduanya cerita hampir sama dan agak beda sedikit.
Seandainya pun tamu ini salah… gak sepatutnya ibu ini menampar tamu saya yang datang dari Malaysia…
Tapi saya sudah dengar dari orang2 sekitar kedai dia, mengatakan bahwa memang ibu ini agak kasar..
Saya gak suka lihat dia menampar tamu saya….karena tidak jadi beli barang dia, padahal menurut cerita tamu saya, mereka hanya bilang mahal.. dan ibu ini bilang mau berapa rupanya?
Terus diturunkan harganya sama ibu ini sambil tamu saya pergi jalan pelan2. Gak taunya ibu ini datang mengejar dan menampar temen2 saya yang datang dari Malaysia..
Sempat ribut dan cekcok di Pasar Buah Berastagi itu…
Kebetulan pas kejadian itu, saya di mobil lagi mau beli makan, terus ada temen saya datang bilang, temen saya ditampar sama ibu ini gara2 gak jadi beli barang dia..
Detail ceritanya begini :
Tak de cakap kasar ngan mak cik tuh..
Cite dr guest : di tanya harga bende dalam kedai makcik tuh.. makcik tu cakap 150 ribu..
Pastu guest cakap, tak nak lah, mahal… trus makcik tu cakap.. ya sudah 100 ribu je..
guest saya cakap tak nak juga pas tu pergi dan makcik tu datangin dia dan tampar dia… guest saya tak de menawar.. makcik tu bagi harga 100 k tp guest pergi saja..
Kalau makcik tu cite :
Awal katanya guest saya tawar sebab bagi harga 150 ribu mahal.. si makcik bagi 100 k saja.. tp guest saya langsung pergi..
Sudah menawar, tak jdi beli so dia tamparlah..padahal temen saya dr malaysia itu bilang gk da menawar lebih dr satu kali.. pas dia bagi harga dan berkata mahal temen2 saya.. langsung mereka pergi…
Seharusnya kita jaga nama baik tanah karo kususnya d tempat wisatanya.. jangan pernah paksa orang beli barang dagangan kita. Kalau pun orang gk mau beli krna menurut orang itu mahal, gk perlu lah kita marah dan menampar si pembeli… rezeki sudah tuhan yang atur.. jd jangan risau ya..
Saat dikonfirmasi, kepada Tribun-Medan.com, akun @tiktok menjelaskan perihal peristiwa yang menghebohkan media sosial ini.
Tiktok alias Zul mengatakan, bahwa kejadian ini terjadi pada Sabtu (3/8/2019) sekira pukul 14.00 WIB.
“Kejadiannya gak saya lihat langsung. Begitu sopir saya datang, dan langsung mengadu pada saya. Dia bilang, tamu-tamu saya ditampar sama ibu itu. Lalu saya jumpai tamu saya itu. Tanya kronologi kejadiannya dan setelah itu saya juga datangi ibu penjual buah itu.”
“Terus ibu itu bilang, udah nawar gak jadi. Marahlah aku.”
“Sayalah jadi penengahnya antara si turis dan pedagang tersebu,” ujar Zul kepada Tribun-Medan.com, Senin malam.
Zul mengatakan, tamunya dari Malaysia 8 orang, di antaranya 6 perempuan dan 2 laki-laki.
Dari keterangan Zul, posisi pedagang tersebut tepatnya di Pasar Buah Berastagi di depan parkiran mobil dan di dekat pedagang jagung rebus.
Setelah kejadian tersebut, kata Zul, mereka langsung meninggalkan lokasi.
Dari penjelasan turis Malaysia tersebut kepada Zul, bahwa baru ini kejadian pertama yang mereka alami selama melakukan perjalanan ke beberapa negara atau pun di daerah wisata di Sumatera Utara.
“Mereka kesal temannya ditampar, dan gak pernah-pernah mereka mengalami kejadian begini travel ke negara manapun,” ujar Zul.
Selama di Sumatera Utara, lanjut Zul, meraka sudah travel ke Danau Toba, Air Soda Tarutung, Sipoholon, Pangururan Samosir, Harian Boho, Sipiso-piso, dan naik ke Sibayak selama 5 hari 4 malam.
“Rute perjalanan mereka di mulai dari Bandara Silangit, Tarutung, Pangururan, dan menginap di Parbaba. Selanjutnya ke Silalahi dan menginap di situ. Kemudian ke Berastagi dan menginap satu malam. Di hari ke 4 melanjutkan perjalanan ke Sidamanik dan Simarjarunjung dan malamnya menginap di Parapat. Esok harinya berangkat ke Bandara Silangit untuk kembali ke Malaysia,” jelas Zul. (*)
Sumber : TribunMedan