CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Wakil Ketua DPRD Batam, Iman Sutiawan mengapresiasi pembangunan Kota Batam lima tahun terakhir, terlebih infrastruktur jalan perkotaan. Namun menurutnya, semua pihak ikut berkontribusi membangun Kota Batam.
Sehingga menurutnya, kesuksesan pembangunan Batam yang telah merubah wajah Batam 5 tahun terakhir ke arah yang lebih baik, merupakan kesuksesan bersama. Bukan kesuksesan satu pihak, misalnya Pemerintah Kota (Pemko) atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam saja.
“Semua punya peran dan kontribusi dalam membangun Batam, sehingga ini merupakan kesuksesan bersama,” ungkap Iman menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Ia mencontohkan, bahwa Pemko Batam melalui kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merencanakan dan melaksanakan pembangunan di lapangan, namun harus diingat bahwa DPRD yang menganggarkan dan mengawal proses pembangunan di lapangan.
Dan terpenting lagi, bahwa masyarakat yang membiayai seluruh pembangunan melalui pajak dan retribusi yang dibayarkan ke negara, sehingga ada penerimaan daerah yang kemudian dialokasikan untuk pembangunan.
“Sehebat apapun Pemerintahnya (Pemko dan DPRD, red) kalau tak ada pajak dan retribusi dari masyarakat, mau bangun pakai apa?,” tanya Ketua Gerindra Batam ini.
Disisi lain menurutnya, Pemko Batam menyerap aspirasi masyarakat melalui Musrenbang dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi, begitu juga Legislatif menyerap aspirasi masyarakat melalui reses yang kemudian dipadukan dalam APBD Kota Batam.
“Karenanya pembangunan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan tak lepas dari peran DPRD,” ujarnya.
Sebagai pimpinan DPRD Batam, selama 5 tahun terakhir ia turun langsung menjemput bola ke masyarakat dampingannya, dan turun langsung memastikan anggaran nelayan, anggaran hinterland dan lainnya.
Kedepan menurutnya, pembangunan Kota Batam tidak boleh hanya dari sektor pariwisata, tapi harus memperhatikan sektor industri dan lainnya.
Sebab menurutnya, pengalaman membuktikan bahwa sektor industri yang punya peran penting menjadikan pertumbuhan ekonomi Batam diatas rata-rata sebelum era pariwisata.
“Industri mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga ekonomi masyarakat bergerak. Kalau sektor pariwisata hanya dinikmati segelintir orang,” terangnya.