CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Dua pria kepergok membuang sisa makanan dan minuman kadaluarsa di pinggir jalan baru atau tepatnya di jalan Diponegoro menuju Batuaji dari arah Sei Harapan Sekupang, Sabtu (16/7/2016).
Dalam aksinya, kedua pria yang mengendarai sebuah mobil merek Suzuki APV warna Hitam, dengan nomor polisi BP 8369 DF terlihat membuka bentangan terpal dimobil Pick Up bawaannya.
Tak lama, keduanya terlihat terburu-buru membongkar muatan dalam bak mobil dan menghamburkannya dipinggiran jalan baru Sekupang, tepat disamping Daerah Air Minum (DAM) Sei Harapan, Batam.
Curiga dengan aksi keduanya, lantas tim Central Batam langsung mendekati kedua pria tersebut.
Saat dilihat dari jarak dekat, keduanya terlihat sedang membuang sampah, di lokasi yang telah dipasang papan peringatan akan ‘Larangan Buang Sampah’.
Meski sudah dilarang tegas untuk membuang sampah, dengan imbauan dan peringatan dipapan tersebut. Namun aksi keduanya tetap dilanjutkan, seolah tidak pernah melihat atau mengetahui akan larangan yang telah ditancapkan dilokasi proyek tersebut.
Sampah, bukan sembarang sampah. Kedua pria yang menolak memberitahukan identitasnya ini terlihat tengah membuang ribuan bungkus makanan dan kalengan minuman yang diduga telah kadaluarsa, alias expired.
Dipantau dari jarak yang cukup dekat, keduanya terus membongkar isi bak mobil yang diketahui bermuatan sisa-sisa makanan dan minuman kadaluarsa.
Saat dikonfirmasi, kedua pelaku mengaku tidak mengetahui larangan membuang sampah di lokasi itu. Keduanya juga mengaku, limbah makanan expired tersebut sengaja dibuang di lokasi proyek jalan baru itu.
“Kami tak tahu disini dilarang, kan banyak juga yang buang disini. Kenapa cuma kami yang ditanya-tanya,” kata seorang pria itu.
Meski terlihat cemas saat dikonfirmasi, para pelaku yang secara tegas melanggar Perturan Daerah (Perda) Kota Batam Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah ini tetap cuek dan terkesan tidak mau tahu dengan kesalahan yang diperbuatnya.
“Memang ini sampah makanan expired, terus mau apa. Disana-sini tempat pembuangan sementara (TPS) sudah penuh, terus kami mau buang dimana. Ya terpaksa disini,” katanya, sekaligus membenarkan aksi pembuangan limbah makanan ekspired atau kadaluarsa tersebut.
Melihat tingkah para pelaku yang terkesan masa bodoh ini, centralbatam kemudian mencoba mengkonfirmasi pihak dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam. Namun lagi-lagi, saat dikonfirmasi Sabtu (16/7/2016) tak satupun pihak DKP yang bersedia untuk memberi jawaban atau tanggapan.
Kemudian, saat dikonfirmasi ke Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, ia mengatakan sangat mengecam perbutan warga yang sembarangan membuang sampah.
Belum lagi, saat Wakil Walikota ini mengetahui, bahwa sampah yang dibuang kali ini ialah ribuan paket makanan dan minuman yang telah kadaluarsa. Amsakar langsung berang dan menyatakan akan langsung memberitahu pihak DKP untuk memprosesnya.
“Iya, saya akan langsung bilang ke orang DKP,” tegas Amsakar, lewat pesan singkatnya.
Meski telah mendapat arahan dari Wakil Walikota Batam, hingga berita ini diterbitkan tak satupun petugas DKP yang terlihat datang kelokasi pembuangan limbah makanan ini.
Lokasi proyek pengerjaan jalan baru di Kecamatan Sekupang, tepatnya dari perempatan jalan Diponegoro hingga Batu Aji dipenuhi dengan sampah rumah tangga dan sisa material bangunan.
Jalan baru tersebut atau tepatnya disekitar Daerah Air Minum (DAM) Sei Harapan, Sekupang, Batam ini menjadi lokasi favorit bagi warga Batam untuk membuang sampah.
Pantauan dilokasi, sejak Sabtu (16/7/2016) sore lalu, hingga Minggu (17/6/2016) pagi ini. Lokasi proyek jalan baru ini terlihat ditumpuki sampah. Saat diperhitungkan, lebih dari 300 meter sepanjang pinggiran jalan yang bersebelahan dengan DAM Sei Harapan itu tampak dipenuhi sampah.
Mulai dari sisa bahan baku bangunan, lempengan seng, paku dan besi, tumpukan pecahan kaca, sampah rumah tangga, serta sampah sisa usaha warga juga terlihat menghiasi sepanjang lokasi itu.Beberapa warga sekitar saat dikonfirmasi mengatakan, turut resah dengan aksi buang sampah sembarangan itu.
“Itu sudah berlangsung lama, sudah hampir setahun aksi buang sampah disana terus terjadi. Mulai dari plastik, bekas bangunan, sisa makanan, bangkai binatang, potongan pohon, serta tumpukan kacapun ada disana. Kan bahaya sekali itu bagi pekerja proyek, jika nanti pembangunan jalan baru itu dilanjutan,” kata Kiki, salah seorang warga Tiban Housing, saat dikonfirmasi, Sabtu (16/7/2016) sore lalu.
Selain Kiki, warga lainnya juga sangat diresahan dan kerap melaporkan hal tersebut ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam.
Namun, aksi tak mau tahu kerap diperlihatkan oleh oknum DKP yang dilapori tentang sampah dijalan baru itu.
“Saya pernah lapor ke DKP, tapi katanya hanya iya dan iya saja. Tidak ada penindakan, tidak ada penegasan. Makanya tak heran disini jadi lokasi favorit buang sampah. Selain itu, pihak DKP juga jarang yang mengangkut sampah dilokasi itu, meski sudah dilaporkan, tetap saja tidak dihiraukan. Katanya nanti mau dibersihkan, tapi sampai lebaran tahun depanpun tetap seperti ini nantinya,” ungkap Udin kesal.
Penulis : Junedy Bresly