CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Ratusan warga Bengkong Harapan Swadaya memberontak, ketika dua unit excavator mulai bergerak menuju bangunan, yang difungsikan sebagai Taman Kanak-kanak (TK), Rabu (1/3/2017) sore.
Kian memanas, warga tampak mengunci pagar dan membentuk pagar betis didepan bangunan itu.
“Jangan gusur TK ini, mau kemana anak-anak kami belajar? Pakai hati nurani, jangan seenaknya main eksekusi,” kata salah seorang guru TK.
Berseragam serba ungu, sang guru malah menantang dan berdiri di depan alat berat yang memaksa maju. “Kalau berani, gilas saja saya disini,” tantangnya.
Dengan perlawanan sang guru TK, ratusan warga lainnya juga tersulut dan ikut menyoraki langkah petugas eksekusi itu. Pengawalan petugas kepolisian pun disebut tak berpihak.
“Polisi hanya amankan orang-orang kaya. Bukan kami, warga yang miskin ini,” teriak warga lainnya.
Berupaya keras, petugas pun tetap memaksa masuk dan mengosongkan ruangan tersebut.

Perlawanan warga tampak sia-sia, ketika akhirnya dua unit alat berat berlengan baja mulai merobohkan kelas, tempat anak-anak Kampung Harapan Swadaya biasa bermain.
“Astaga.. Tega sekali kalian ini. Kalian menghancurkan kelas, mau kemana anak-anak kami belajar?” tangis warga.
Tak sampai 30 menit, kelar yang tadinya berdiri diatas lahan milik PT Glory Point itu rata dengan tanah. Nyaris tak berbentuk, canda-tawa anak-anak di ruang tersebut kini tinggal reruntuhan puing bangunan.
