CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Meningkatkan status perekonomian masyarakat, sekaligus menanamkan pemahaman akan pentingnya melestarikan lingkungan. Begitulah setidaknya program unik yang dijalankan Istri Walikota Batam, Marlin Agustina Rudi.
Hal itu tampak nyata, dengan sosialisasi ‘Bank Sampah’ yang dilakukan istri dari Muhammad Rudi di Komplek Perumahan Masyeba Permai Tahap I, Kelurahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, Batam, Rabu (28/9/2016) siang.
Saat dikonfirmasi, Marlin menegaskan sosialisasi ‘Bank Sampah’ itu sekaligus dilaksanakan dengan lomba masak bagi ibu-ibu di sekitar lokasi acara.
“Jadi ini semua merupakan salah satu program pemerintah, dalam hal penanganan dampak sampah serta menambah penghasilan masyarakat Batam,” kata Marlin, saat dikonfirmasi tim Central Batam, Rabu (28/9/2016) siang.

Dikatakannya, program tersebut telah berjalan sejak 1 September lalu dan akan berakhir pada 30 September mendatang.
Dengan berkeliling dan menyusuri seluruh pelosok Kota Batam, Marlin terus berkelana dan memberikan pengetahuan serta sosialisasi akan peranan Bank Sampah tersebut.
“Jadi kita ajak warga untuk membentuk kelompok dan membuat Bank Sampah. Nanti akan ada nilai rupiah dari setiap sampah yang dikumpulkan dan secara langsung masuk dalam buku tabungan si penyetor sampah (nasabah, red),” katanya.
Akan hal itu, Marlin menganggap masyarakat akan terbantu dari segi ekonomi dan membantu Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam permasalahan pengelolaan sampah.
Adapun beberapa lokasi yang telah dikunjunginya ialah setiap Kelurahan dan Kecamatan yang ada di Batam, hingga beberapa pulau sekitar Batam (Hinterland) yang juga memerlukan program tersebut.
“Iya, ibu sudah masuki semuanya. Sampai ke Hinterland juga sudah dan besok (30/9/2016) itu terakhir akan ita tutup acara ini di Sagulung,” sebutnya.
Selama menjalankan dan mensosialisasikan program itu. Ia mengaku sudah ada sekitar 4.000 nasabah yang bergabung di Bank Sampah dengan nilai tabungan yang bermacam-macam.

Untuk dapat bergabung sebagai nasabah, masih kata Marlin, warga cukup membentuk Gerakan Organisasi Warga (GOW). Setelah dibentuk, GOW dapat membuat Bank Sampah dengan beranggotakan minimal 20 orang nasabah.
Dengan terbentuknya Bank Sampah dan adanya anggota. Tim penilai akan memantau keberadaan GOW tersebut, untuk memberi pembelajaran serta berbagai masukan membangun.
“Yang jelas semuanya kita lakukan khusus untuk warga, untuk meningkatkan perekonomian dan untuk menciptakan Batam yang lebih bersih. Selain lumayan dapat uang, kan lingkungan jadi bersih. Jadi, mari sukseskan program ini dengan bergabung didalamnya,” tutur Istri Walikota Batam itu dengan senyumnya.
