CENTRALBATAM.CO.ID – Potongan kepala guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto yang dimutilasi di Blitar akhirnya ditemukan.
Dalam foto-foto yang dirilis polisi, tampak potongan kepala Budi Hartano itu ditemukan di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Dalam foto-foto itu tampak sejumlah petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri menyisir Sungai Kras untuk menemukan potongan kepala itu, Jumat (12/4/2019).
Bagaimana potongan kepala ini bisa diketahui di Sungai Kras?
Ternyata, informasi keberadaan potongan kepala itu diketahui dari keterangan pelaku.
Tersangka membuang potongan kepala korban di Dam Sungai Bleber.
Selanjutnya gabungan petugas Inafis dari Polda Jatim dan Polres Kediri.
Setelah dilakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai akhirnya potongan kepala korban ditemukan di pinggir sungai.
Saat ditemukan potongan kepala terbungkus plastik serta karung.
Setelah diidentifikasi, selanjutnya potongan kepala korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.
Penemuan potongan kepala korban ini mengundang penasaran ratusan warga yang melihat petugas melakukan pencarian.
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal menyebutkan potongan kepala korban ditemukan tim gabungan Inafis Polres Kediri dan Polda Jatim.
Berikut foto-fotonya:
1.
2.
3.
Pelaku Tertangkap
Akhirnya, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi, Jumat (12/4/2019).
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto ada dua orang, berinsial AP dan AJ.
Keduanya berjenis kelamin laki-laki, mereka ditangkap di hari yang sama, Kamis (11/4/2019).
Namun keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda.
AP ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri.
Sedangkan, AJ diringkus oleh kepolisian Kediri.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menuturkan, AP merupakan pelaku pertama yang ditangkap polisi, Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta.
“Kami tangkap di lokasi berbeda,” katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Melalui keterangan yang diperoleh AP, hanya berselang hitungan jam polisi juga menangkap AJ di Kediri.
“Si AP ungkap persembunyian si AJ lalu kami tangkap sore harinya di Kediri,” lanjutnya.
Barung menerangkan, proses penyelidikan terhadap kedua pelaku akan diupayakan di Polda Jatim.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang memastikan pelimpahan tersangka.
“Kami akan bawa 2 pelaku ke Polda jatim untuk kami selidiki lebih lanjut. Jumat (12/2/2019)sore ini pelaku mungkin sudah tiba di sini,” tandasnya.
Pelaku Diduga Orang Dekat Korban
Sebelumnya, pelaku pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28) guru honorer asal Kota Kediri, diperkirakan orang dekat dan sangat dikenal korban.
“Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019).
Kedekatan yang terjadi antara korban dan pelaku, ungkap Barung, karena kesamaan lingkungan sosial yang dilakukan keduanya dalam sebuah komunitas.
“Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban,” lanjutnya.
Barung meyakini, pelaku pembunuhan dan mutilasi dilakukan lebih dari satu orang.
“Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar,” ujarnya.
Sejauh proses penyidikan berlangsung, lanjut Barung, sudah ada 16 orang saksi yang diperiksa.
Di luar 16 orang saksi itu, ungkap Barung, terdapat dua orang terduga kuat sebagai pelaku.
“Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap 2 orang itu,” tandasnya.
Dilakukan Lebih Dari Satu Orang
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menegaskan, pelaku pembunuhan dan mutilasi guru honorer asal Kediri, dilakukan lebih dari satu orang.
“Pelaku pembunuhan minimal ada yang membantu menghabisi korban,” katanya pada awakmedia, Sabtu (6/4/2019).
Barung menambahkan, pelaku tidak mungkin melakukan proses pembunuhan dan pembuangan mayat seorang diri di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
“Artinya pembunuhan itu ada yang membantu dan ada yang memperlancar,” tandasnya.
Sekadar diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Budi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.
Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.
Periksa Saksi Teman Dekat Korban
Polisi masih berusaha mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang jasadnya di dalam koper ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sampai sekarang, polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus itu.
Ke-14 saksi yang diperiksa, tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.
“Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).
Adewira mengatakan polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.
Saksi yang terakhir hendak bertemu korban berinisial, I.
Saksi itu janjian akan bertemu korban, Selasa (2/4/2019) malam.
Sedangan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019) pagi.
“Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa (2/4/2019) malamnya,” ujar Adewira.
Dikatakan Adewira, I sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.
Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.
“Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami,” katanya.
Saat disinggung apakah I adalah pasangan korban?
Adewira belum bisa memastikan. Tetapi, menurutnya, I juga teman dekat korban.
“Saksi-saksi yang diperiksa rata-rata teman dekat korban,” ujarnya.
Sisir Sungai Cari Kepala yang Dimutilasi
Polres Blitar Kota masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di sungai lahar Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019).
Polisi berusaha mencari potongan kepala korban yang sampai sekarang belun ketemu.
Proses penyisiran dipimpin langsung Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar.
Kapolres bersama sejumlah anggota termasuk Kasat Reskrim, AKP Heri Sugiono dan Kapolsek Udanawu, AKP Wahyu Satrio Widodo, turun ke sungai.
Mereka menyisir aliran sungai.
Polisi terlihat mengorek-orek tumpukan sampah di sungai.
Polisi hanya mendapati pampers, baju bekas, dan pembalut yang terbungkus plastik kresek.
Polisi tidak menemukan potongan kepala korban.
“Kami menyisir kembali lokasi penemuan mayat dalam koper. Kami mencari bagian tubuh korban yang hilang. Tapi, belum membuahkan hasil,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar saar di lokasi.
AKBP Adewira mengatakan pencarian bagian tubuh korban yang hilang masih difokuskan di sekitar lokasi penemuan jasad korban.
Polisi menyisir sungai yang menjadi lokasi pembuangan jasad korban.
“Kami juga belum menemukan barang bukti lain di lokasi penemuan mayat. Yang ditemukan hanya mayat korban di dalam koper. Kami terus melakukan pencarian,” ujarnya.
Sebelumnya, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.
Belakangan, polisi sudah mengetahui identitas mayat pria tanpa kepala di dalam koper itu. Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri.
Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.
Korban dan Rekannya Bertingkah Gemulai
Polisi sudah memeriksa sejumlah teman, Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejumlah teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua pria dan bertingkah gemulai (kemayu).
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki.
Rata-rata teman korban yang diperiksa sebagai saksi bertingkah gemulai.
“Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga,” kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).
Soal informasi yang berkembang di luar kalau korban LGBT, Heri enggan berkomentar.
Tapi Heri juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.
“Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar,” ujar Heri.
Sedangkan sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.
Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.
“Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua,” kata Surahmat.
Sebelumnya, polisi sudah mengetahui identitas mayat pria tanpa kepala di dalam koper yang ditemukan di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri.
Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.
Korban juga dikenal sebagai instruktur tari.
Sumber : Surya