CENTRALBATAM.CO.ID, KARIMUN-Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mempromosikan tanjak sebagai souvenir unggulan khas daerah setempat.
“Tanjak dengan berbagai modifikasi memiliki kekhasan sebagai peninggalan zaman Kerajaan Melayu Riau-Lingga. Kita akan angkat dan promosikan sebagai souvenir bagi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara dari Malaysia atau Singapura,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi, UKM dan ESDM Karimun Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun.
Tanjak, sejenis songkok atau alas kepala dipakai kaum pria Melayu. Tanjak juga merupakan mahkota digunakan raja-raja Melayu yang terbuat dari kain songket beraneka warna.
Menurut Muhammad Yosli tanjak salah satu produk kerajinan tangan yang dijual di gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dinilai khazanah budaya Melayu yang terus dilestarikan dan dipromosikan sebagai produk unggulan.
“Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk mempromosikan tanjak kepada wisatawan dari Malaysia dan Singapura banyak berkunjung ke Karimun tiap akhir pekan,” kata dia.
Selain tanjak, beberapa produk UKM unggulan disajikan di Dekranasda akan dipromosikan lebih intensif, seperti minyak gamat, hasil kerajinan tangan seperti miniatur perahu khas Melayu, dan berbagai produk makanan khas Karimun lainnya.
“Kami juga akan membenahi Dekranasda yang gedungnya sangat strategis karena letaknya tidak jauh dari pintu masuk pelabuhan,” katanya.
Dia optimistis penumpang di pelabuhan internasional maupun domestik akan membeli produk UKM di Dekranasda sebagai oleh-oleh atau souvenir.
“Kuncinya kegiatan promosinya harus ditingkatkan sehingga produk-produk UKM di Dekranasda tidak hanya menjadi barang pajangan yang sepi pembeli,” ucapnya.
Ia mengatakan akan meningkatkan pembinaan kepada para pelaku UKM yang menjual produknya di Dekranasda, sehingga produk yang mereka buat memiliki kemasan menarik dengan harga yang terjangkau.
“Itu sudah menjadi komitmen kita. Ketua Dekranasda juga mendukung rencana kami untuk melakukan pembenahan. Prinsipnya, produk-produk itu harus memberikan manfaat ganda, di satu sisi menjadi sumber penghasilan bagi pelaku UKM, di sisi lain meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Muhammad Yosli.(ctb/ant)