CENTRALBATAM.CO.ID, SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pelonggaran perjalanan dari dan ke sejumlah negara dunia yang situasi Covid-19-nya dinilai stabil mulai 19 Oktober nanti.
Sayangnya, lagi-lagi, tidak terdapat nama Indonesia dalam daftar yang diumumkan PM Lee dalam siaran langsung di televisi MediaCorp, Sabtu (9/10/2021) lalu.
Padahal, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah melandai dan tingkat vakinasi juga sudah tinggi.
Provinsi Kepri pun, seperti dikatakan Gubernur Ansar Ahmad, sudah menyatakan siap menyambut kedatangan turis asing.
Bagi Kepri yang statusnya sudah level 1, tentu saja harapannya, pintu perbatasan dengan Singapura bisa dibuka lagi secepatnya.
Hanya saja, negara yang diumumkan bisa dikunjungi oleh warga Singapura adalah Brunei, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Korea Selatan, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sedangkan tamu asal Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan AS, dapat memasuki Singapura tanpa harus menjalani karantina.
Pengumuman ini memang sangat ditunggu-tunggu karena selama ini, setiap orang yang datang dari luar negeri harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel yang ditunjuk pemerintah.
Pengumuman PM Lee ini disambut antusias oleh warga Singapura, meskipun disampaikan di saat kasus Covid-19 sedang naik di negara itu.
Seperti diketahui, angka Covid-19 harian Singapura bertahan di sekitar 3.500, dalam empat hari terakhir. Puncaknya, Sabtu (9/10/2021), terdapat 3.703 kasus, dan hanya tiga kasus impor.
Terus naiknya kasus Covid dalam dua pekan terakhir membuat pelayanan medis kewalahan.
Kini, bed occupancy ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur rumah sakit sudah 83 persen, jauh di atas standar WHO, 70 persen.
PM Lee dalam pidatonya menyebutkan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi ini meskipun ada beberapa tindakan pengetatan pergerakan warga. Masyarakat juga harus membiasakan diri untuk “hidup normal bersama virus”.
Pengumuman PM Lee ini menjadi angin segar bagi warga Singapura yang selama ini merasa terkungkung.
Pemesanan tiket langsung melonjak hanya dalam hitungan jam setelah pengumuman pukul 12.00 siang itu.
Akibat banyaknya pemesanan tiket, konter maskapai itu sampai kewalahan. Seperti dilaporkan The Straits Times, warga mengalami kesulitan teknis dalam membeli tiket.
Hingga pukul 18.00 sore waktu setempat, ada 40-50 antrean di konter tiket.
Tidak hanya untuk bepergian dari Singapura, warga yang membeli tiket untuk memulangkan keluarganya untuk pulang melalui online juga banyak.
Kumar (50), misalnya, memesan tiket secara online untuk putranya yang kuliah di University of Chicago, Amerika Serikat.
“Sekarang tidak ada lagi karantina. Dia bisa kembali selama liburan musim dinginnya. Teman-teman dan keluarganya semua menunggunya di sini,” katanya.
Dua maskapai, SIA dan Scoot, juga mulai meluncurkan banyak jadwal penerbangan untuk memenuhi permintaan akibat perjalanan bebas karantina ini.
Tidak hanya untuk kedatangan, banyak warga Singapura yang ingin menikmati liburan akhir tahun, setelah lebih 1,5 tahun tertunda.(dkh/mzi)