CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Masyarakat di Kecamatan Belakang Padang kesulitan mendapatkan beras di pasar akibat adanya penangkapan kapal pengangkut bahan pokok oleh Bea Cukai Batam beberapa waktu lalu.
Penangkapan itu sendiri, membuat distributor bahan pangan enggan mengangkut barang dari Batam ke Belakang Padang. Akibatnya, krisis pangan yang tengah melanda kini semakin memburuk.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, Nugroho Wahyu sebelumnya menjelaskan bahwa penangkapan itu dilakukan sebagai bentuk penegakan Undang-undang tentang Kawasan Pelabuhan Bebas Perdagangan Bebas.
‎
Undang-undang ini mewajibkan setiap barang yang keluar dari Batam dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk barang dalam negeri, dan ditambah bea masuk untuk barang impor.
Menanggapi hal itu, Walikota Batam, H. M. Rudi, menegaskan tengah berupaya menyiapkan bantuan beras murah untuk didistribusikan ke Kecamatan tertua di Batam itu.
Sembari mempersiapkan bantuan murah, yang diklaim masih ‘utang’ itu, Rudi juga berencana akan mempertemukan jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan jajaran Bea Cukai Batam.
“Pertama, bantuan kita salurkan. Meskipun masih utang, ya ga apa-apa. Nanti uang dari beras murah itu, bisa kita tutupkan membayarnya,” kata Walikota Batam, H. M. Rudi, saat dikonfirmasi.
Kedua, lanjut Rudi, pihaknya akan mendudukkan Disperindag dan BC Batam untuk membahas sistem distribusi sembako ke Belakang Padang.‎
“Kita dudukkan (BC dan Disperindag). Kita bahas, bagaimana caranya supaya pengusaha bisa bawa sembako ke Belakang Padang tanpa melanggar aturan,” tuturnya.
Pembahasan itu dinilai sangat penting, mengingat Belakang Padang bukan merupakan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang membuat pengiriman barang ke wilayah Hinterland itu wajib dikenakan pajak dan segudang peraturan.
Nantinya, Rudi mengharapkan BC dan Disperindag bisa memberi masukan sekalius solusi agar sistem distribusi ke Belakang Padang bisa dilaksanakan dengan mudah.
“Tanpa kendala dan tidak menyusahkan warga. Apalagi kalau harga sampai naik, jangan itu. Makanya kita dudukkan dulu, biar terang duduk persoalannya,” tutupnya.
