CENTRALBATAM.CO.ID, KARIMUN-Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Didid Widjanardi, SH, memimpin langasung ekspos pengungkapan jaringan internasional sendikat Narkoba yang berlangaung di Pantai Tanjung Ambat Kelurahan Lubuk Puding Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Jumat (2/3/2018).
Didampingi Dir Narkoba Polda Kepri, Kabid Humas Polda Kepri, Kapolres Karimun serta Para Pejabat Utama Polda Kepri, Dandim 0317 TBK, Danlanal Karimun, Asisten I Kabupaten Karimun, Kakan KPPBC, serta FKPD dan Unsur terkait. Irjen Pol Didid Widjanardi, menerangkan sabu yang diseludupukan pelaku dengan berar 19.770 gram atau 19,77 kg (kilogram).
“Tersangka berafiliasi dengan kelompok jaringan Malaysia Indonesia dengan wilayah pemasaran Kepulauan Riau, Lampung dan Jawa. Kelompok jaringan Samad dkk (dan kawan-kawan) sudah melakukan penyelundupan narkotika jenis sabu dengan modus operandi yang sama sebanyak 4 kali,” kata Irjen Pol Didid Widjanardi.
Dia mengatakan operandi yang dilakukan jaringan Samad dkk terungkap, pada Desember 2017 menjual narkotika jenis sabu sebanyak 1 kg kepada Atta di Pulau Sebele Kecamatan Urung Kabupaten Karimun.
Kemudian pada Januari 2018 menjual narkotika jenis sabu sebanyak 3 kg kepada Otk di Pulau Degung Kecamatan Belat Kabupaten Karimun. Selanjutnya, Februari 2018 menjual narkotika jenis sabu sebanyak 9,77 kg kepada Otk di Pulau Degung Kecamatan Belat Kabupaten Karimun.
“Berdasarkan ciri-ciri kemasan atau bungkus yang digunakan untuk membungkus narkotika jenis sabu yaitu bungkus teh Cina merk Guanyin Wang, merupakan modus jaringan internasional Cina–Malaysia–Indonesia,” katanya.
Dia mengarakan modus yang dilakukan pelaku jaringan internasional ini saling bertransaksi diperairan internasional dengan cara dihanyutkan dan dijemput oleh pelaku dengan menggunakan speedboat.
“Tersangka yang diamankan dalam sendikat ini masing-masing SM (42) warga Desa Degung Kecamatan Bekat, Karimun, selaku tekong. Kemudian FD (34) nelayan Desa Degung Kecamatan Belat dan BH (32), nelayan Lubuk Puding, Kecanatan Buru Kabupaten Karimun,” katanya.
Sementara kronolgis pengungkapan sindikat tesebut, diketahui mulai Jumat (23/2/2018) sampai dengan (26/2/2018)sekitar pukul 08.00 WIB, tim melakukan kegiatan penyelidikan terkait dengan informasi tersebut dengan melakukan kegiatan profiling, surveilance, pengecekan terhadap pelabuhan-pelabuhan tidak resmi yang ada diwilayah Perairan Pulau Buru kabupaten Karimun.
Selanjutnya pada Selasa (27/2/2018) sekitar pukul 23.00 WIB di dapatkan informasi akurat bahwa pelaku akan melakukan perjalanan dari Kecamatan Buru menuju Perairan International (OPL) untuk mengambil narkotika jenis sabu yang di antar oleh WNA Malaysia.
“Berdasarkan informasi tersebut tim langsung bergerak menuju perairan Pulau Buru untuk melakukan pengintaian dan observas terhadap alat transportasi dan pelaku namun pelaku masih belum dapat di amankan,” katanya.
Kemudian tepat pada hari Rabu (28/2/2018) sekira pukul 06.44 WIB, tim melihat Kapal jenis pompong mesin dompeng 24 GT 4 di perairan pulau buru di daerah kayu are hitam dengan titik koordinat Latitude : 1.0167159, Longitude 103.5673726.
Seterusnya, tim mendekati kapal tersebut dan didapati ada 3 orang berada didalam
kapal dengan membawa satu buah karung beras warna putih dan 1 deregen minyak dan
langsung dilakukan penangkapan.
“Setelah dilakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap barang bawaan yang dibawa olah pelaku didapati ada 19 paket atau
bungkus besar serbuk kristal yang diduga narkotika jenis sabu yang di masukan ke dalam karung beras sebanyak 9 bungkus dan yang dimasukan ke dalam deregen minyak
sebanyak 10 (sepuluh) bungkus dengan berat kotor secara keseluruhan sebanyak 19,770 gram atau 19,77 kg,” ujarnya.
Kemudian tersangka dan barang bukti dibawa ke polres karimun untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. Dari Barang Bukti yang berhasil disita sebanyak 19, 77 kg, tersangka berafiliasi dengan kelompok jaringan Malaysia-Indonesia dengan wilayah pemasaran Kepulauan Riau, Lampung dan Jawa.
Barang bukti yang berhasil diamankan sabu sebanyak 19 paket atau bungkus besar degan berat 19,770 gram atau 19,77 kg. Seterusnya,
1 unit Kapal pompon mesin dompeng 24 GT 4 warna hijau. 1 unit Gergaji besi 12 “ warna kuning merk Eye Brand Germany. 1 unit handphone Nokia Warna Hitam Type Xpress Music. 1 unit handphone Samsung Warna Putih. 1 unit handphone merk Samsung Android. Dua buah tas warna hitam corak biru dan warna hitam corak merah merk elegant.
Satu buah Karung beras warna putih. Dan satu buah deregen minyak warna Biru Tua
Pasal yang dilanggar pelaku, Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang narkotika.
“Dari barang bukti yang berhasil disita sebanyak 19,77 kg tersebut, maka kita dapat menyelamatkan seratus lima puluh ribu anak bangsa,” katanya.
