CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-Direktur Utama RS Harapan Bunda (RSHB), Jakarta Timur, dr Finna akhirnya muncul dan memberi penjelasan kepada kerumunan orangtua bayi yang menjadi korban vaksin palsu.
Dengan langkah pelan dan berdiri didepan pintu RSHB, dr Finna terlihat memberi penjelsan dan meredam kemrahan para orangtua bayi yang terliht bringas itu.
Dalam pemaparannya, ia mengaku prihatin dan membenarkan adanya peredaran vaksin palsu ini.
“Saya prihatin dengan kondisi yang ada dan menimpa anak dari bapak dan ibu sekalian, kami datang kesini untuk mendengar keluhan yang akan disampaikan,” kata dr Finna, didepan kerumunan massa yang telah menunggunya.
Bukannya mengenakan pengeras suara, saat berbicara didepan kerumunan massa. Finna malah terlihat santai dan bersuara dengan pelannya.
Tak puas dan tidak terima dengan pernyataan Finna, ratusan orangtua bayi korban vaksin palsu inipun langsung memberontak dan mulai rusuh.
“Suara lu ga kedengeran dokter bodong, lu kagak lihat situasi ribut gini? Pakai pengeras suara napa?” cetus seorang orangtua bayi.
Dalam kondisi itu, Finna juga menjelaskan, hasil pemeriksaan Bareskrim dan Kemenkes, vaksin palsu yang beredar di RS Harapan Bunda jenis pediacel. Vaksin ini adalah vaksin kombinasi untuk diphetri, tetanus, pertussis, polio dan lainnya.
“Vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi,” ujarnya.
Mendengar penjelasan Dirut RS Harapan Bunda itu, ratusan orang tua pun berteriak-teriak mencaci-maki. Beberapa ibu-ibu tampak menangis sambil mencaci maki sang Dirut RSHB.
“Kok tega sekali memberikan vaksin palsu untuk anak-anak kami? Salah apa kami dokter bodong?” ungkap massa kesal.
“Vaksin itu masuk dari bulan Maret sampai awal Juni 2016. Tapi besok kami koordinasi lagi dengan tim dokter spesialis anak untuk membuka kembali data kami. Kami akan memverifikasi lagi data kami dengan tim Bareskrim dan Kemenkes,” ujar Finna.
Karena kesalnya massa dengan tanggapan Finna, botolan air mineralpun dilempari massa kearah Finna. Hantaman dari lemparan itu terlihat mengenai wajah sang Dirut, ditengah penjelasan yang dipaparannya.
Beberapa massa juga terlihat hendak menjambak rambut Finna yang membuatnya hampir terjungkal. Meliht panasnya situasi, kepolisian yng berjaga langsung mengamankan lokasi dan melarikan dr Finna dari kerumunan massa.
Penulis : Natalie
