CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Eksekusi lanjutan di lahan milik PT Glory Point akhirnya selesai dilaksanakan, oleh jajaran tim eksekusi, Rabu (1/3/2017) sore lalu. Dengan bantuan 5 unit ekskavator, dan ratusan tim dari TNI-Polri, Satpol PP, dan Ditpam. Eksekusi itu berjalan lancar.
Tak ada perlawanan yang berarti, hanya teriak-maki yang terlontar dari ratusan warga yang kesal dengan eksekusi itu.
Sekitar 6 jam, ratusan permukiman padat penduduk langsung rata dihantam si lengan baja dan diremukkan alat berat berbobot puluhan ton itu.
Akibatnya, puluhan hingga ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Taman kanak-kanak (TK) yang biasa dijadikan sarana bermain pun ikut dirobohkan.

Remuk tak berbentuk. Puing-puing atap merobek tajam. Bentangan besi penyangga tiang bangunanpun tampak patah diamuk tim eksekusi.
Kini, ratusan jiwa kebingungan mencari tempat tinggal. Hendak membasuh wajah dan mencuci pakaian pun tak lagi bisa dilakukan warga di kediamannya.
“Semuanya hilang, lenyap, rata. Kemana kami harus tinggal?” kata Ratna, seorang warga yang rumahnya ikut digusur.
Tak hanya itu, beberapa guru TK pun memberontak. Mengamuk karena kelas belajarnya ikut dirontokkan sang lengan besi.
“Masa depan anak-anak kami direnggut oleh pengusaha kaya raya. Padahal kami sudah minta, supaya kelasnya jangan digusur dulu sampai bulan Juni saja. Tapi petugas tak mau. Malah digusur,” kata guru TK itu.
Tragisnya, seorang kakek berusia 78 tahun tampak menangis tepat di depan rumahnya yang kini rata dengan tanah.

Sesegukan, sang kakek terus menyapu air mata dan mengingat semua kenangan antara ia, almarhumah istrinya dan rumah tua itu.
“Sudah lama disini. Kita malah digusur, padahal barang-barang saya masih di dalam. Tak sempat selamatkan, saya sendiri ga sanggup angkatnya,” keluh sang kakek.
Kini, lahan yang semula berdiri ratusan unit rumah tampak rata. Ratusan kepala keluarga pun kebingungan mencari tempat tinggal, sejak rumahnya diusur.
