CENTRALBATAM.CO.ID, LINGGA – Hujan lebat mengguyur Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyebabkan banjir menggenangi pemukiman rumah warga di wilayah Pulau Singkep, Kamis (22/9/2022).
Hujan yang terjadi sejak pagi, membuat beberapa titik Pulau Singkep tergenang air. Salah satunya di Kampung Baru, Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep.
Air deras yang mengalir keruh masuk ke sejumlah rumah, sehingga warga terpaksa harus mengangkut barang prabotan rumah agar tidak terendam air.
Menurut salah seorang warga Kampung Baru, Bachtiar Badri mengungkapkan bahwa banjir yang menggenangi di area rumah mereka sudah tiga kali terjadi dalam tahun 2022 ini.
Dia menjelaskan, bahwa hujan sudah mengguyur sejak pukul 07.00 WIB, hingga belum reda pada pukul 12.30 WIB.
“Sampai lutut orang dewasa. Airnya masuk ke dalam rumah saya ni, dapur juga,” kata Bachtiar kepada tribun yang saat itu duduk di depan teras rumahnya.
Selain hujan, Bachtiar juga menjelaskan air laut laut juga pasang. Sehingga air hujan yang mengalir dari muara sungai terhambat oleh air laut, yang menyebabkan tertampungnya air di pemukiman rumah warga.
Dia mengaku, banjir yang menggenangi di area rumah mereka sudah tiga kali terjadi dalam tahun 2022 ini.
“Satu kali di bulan Maret, terus di bulan Juli dan ini paling parah,” ungkap dia.
Semenjak dia tinggal selama 40 tahun di sana, belum pernah terjadi banjir yang seperti ini.
Bachtiar menilai, hal ini mungkin disebabkan penambangan liar, sehingga akibat hutan yang gundul tidak bisa menyerap air hujan dengan intensitas tinggi.
“Akibatnya air meluap akibat hutan gundul dan mengalir ke sungai,” ujarnya.
“Semoga pemerintah daerah bisa mencari solusi dan mencari tau sebab air di sini bisa banjir,” tambahnya.
Tidak hanya di Kecamatan Singkep, di Kecamatan Singkep Barat ada dua wilayah yang terendam banjir.
Seperti halnya di Desa Tinjul, banjir menggenangi 6 buah rumah yang ada di sana. Air yang menggenangi pemukiman rumah warga ini hingga sampai pinggang orang dewasa.
“Kami gotong royong juga memindahkan prabotan warga. Ada juga rumah beton yang masuk air di dapurnya, seperti lemari, kulkas dan lain-lain kami pindahkan,” kata Kepala Desa Tinjul, Amren.
Dia mengaku, bahwa banjir kali ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya di kawasan rumah warga. Sementara itu, banjir juga menggenangi 16 rumah di Air Merah, Desa Sungai Raya, Kecamatan Singkep Barat.
“Yang terdampak 23 rumah, yang 16 rumah berdampak ringan,” kata Kepala Desa Sungai Raya, Nasaruddin.
Tidak hanya masuk ke rumah, akibat hujan deras itu Adi sungai yang ada di kawasan penduduk tersebut meluap sehingga sampai ke akses jalan umum.
Menurut Nasaruddin, mengatakan selain faktor sungai yang dangkal, juga banyak sampah dari kayu sehingga membuat aliran sungai tidak lancar.
“Sampai lutut lah banjirnya. Barang-barang warga juga dipindahkan saat itu,” ungkapnya.
Hingga sampai sore hari, air yang menggenangi rumah pun perlahan-lahan mulai surut kembali. (dkh)