CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyebut pemberian vaksin bertujuan agar masyarakat bebas Covid-19. Demi menyelamatkan nyawa manusia dan ekonomi Kota Batam.
“Vaksin dimulai tanggal 14, FKPD duluan yang lainnya menyusul. Ini harus kita lakukan. Bapak ibu yang hadir, tolong sampaikan kepada masyarakat. Kalau tak mau konsukuensi dari pemerintah pasti ada,” kata Rudi dalam sosialisasi Vaksinasi Covid-19 di Panggung Utama Dataran Engku Puteri, Batam Center, Senin (11/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Rudi meminta jangan menyebarkan hoaks yang membuat masyarakat takut. Ia juga meminta klasifikasi vaksin bisa dijelaskan dalam sosialisasi ini.
Lantas kenapa dari China? Mungkin karena tempat penyimpanannya. Vaksin sinovac ini, yang cocok buat Indonesia.
Sementara yang divaksin pertama, kata Rudi, adalah tenaga medis. Para dokter, para bidan, perawat kemudian masyarakat Kota Batam.
Dalam pemaparan perkembangan terkini, Covid-19, dr Widya Sri Hastuti mengatakan per 8 Januari 2020 angka kasus 5000-an. Namun angka kesembuhan mencapai 80 persen.
“Kita sudah berjuang dalam 10 bulan terakhir menangani Covid-19. Awal-awal sempat menurun, namun karena sudah mulai longgar angka makin naik. Kita peringkat kedua di Indonesia setelah Filipina. Sejak liburan tahun baru angka mencapai 10 ribu kasus perharinya se-Indonesia,” papar dokter spesialis paru ini.
Artinya, kata dia, angka kematian di Indonesia 2,7 persen. Stigma masyarakat tentang Covid-19 masih takut sebab banyak masyarakat takut ke Rumah Sakit.
“Ada 3 pencegahan yang kita lakukan. Pencegahan primer, sekunder dan tersier,” katanya.
Misalnya, pakai masker dengan benar, cuci tangan dengan benar dan mengurangi mobilitas ataupun kurangi kerumunan. Tak hanya itu, kurangi aktivitas di ruangan tertutup.
“Minimalkan tatap muka dengan orang. Kalau bisa paling lama 15 menit. Jaga jarak minimal 2 meter,” katanya.
Sementara pencegahan sekunder itu yakni 3T. Dan pencegahan ketiga tersier. Peran vaksinasi itu adalah pencegahan primer agar tidak terjadinya penyakit.(dkh)