CENTRALBATAM.CO.ID, ANAMBAS – RSUD Tarempa tipe D menangani pasien rawat inap dan pasien positif covid-19, masih kekurangan tenaga medis dan perawat.
Menurut Kepala Penunjang Medik RSUD Tarempa, Muslim, perawat yang bertugas merawat pasien biasa atau pasien umum dan pasien positif covid-19 dibedakan selama penanganan covid-19 berlangsung.
“Perawat kita memang masih kurang ya di rumah sakit ini. Apalagi kalau ada yang isolasi di sini, salah satu solusinya kita bagi dua shift untuk perawat pasien biasa sama pasien positif covid-19. Kalau ada perawat yang terpapar, kita kemarin sempat tutup juga beberapa hari,” kata Muslim, Jumat (2/7/2021).
Dia menyebutkan ruangan pasien dibagi menjadi dua, untuk pasien positif covid-19 memiliki ruangan di gedung seberang tempat rawat inap pasien biasa.
RSUD Tarempa menyediakan 6 tempat tidur bagi pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. Hanya bisa menampung 6 pasien saja.
Selebihnya pasien positif covid-19 ada yang di tempatkan di lokasi karantina mandiri yang disediakan oleh pemerintah daerah, dan ada juga yang menjalani karantina mandiri di rumah.
Ia mengaku bahwa tenaga medis di RSUD Tarempa masih kurang. Untuk tenaga medis spesialis saja hanya ada dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis obgyn (kandungan), sedangkan untuk dokter spesialis umum tidak ada.
“Kita baru ada dua saja di sini. Perawat kita memang kurang, kayak bidan, kalau mengacu pada standar memang masih kurang. Apalagi sekarang kita dua shift jaga antara covid-19 sama yang perawatan biasa, itu kita pisahkan shift jaganya,” jelas Muslim.
Dengan adanya dua shift jaga ini, membuat para tenaga medis pun ikut kewalahan. Dokter yang merawat pasien covid-19 tidak bisa merawat pasien biasa, begitupun sebaliknya.
“Bidan juga ada yang kita ambil untuk merawat pasien covid-19, agar tidak terlalu kewalahan sekali,” katanya.(romi)
Baca juga berita lain CentralBatam.co.id di Google News