CENTRALBATAM.CO.ID – Wartawan tidak diperbolehkan masuk ke dalam lokasi digelarnya rekontruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Bawasden, Jumat (7/2/2020) dinihari.
Saat rekonstruksi berlangsung polisi tidak memperbolehkan warga dan wartawan yang meliput mendekati lokasi.
Wartawan dijauhkan sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara.
“Mundur ya, maaf ya,” kata salah satu anggota polisi bersenjata laras panjang sambil mengangkat kedua tangannya, seperti dilansir kompas.com.
“Enggak boleh, enggak boleh,” tutur polisi lainnya saat wartawan coba melewati petugas tersebut.
Jumlah petugas kepolisian yang berjaga mencapai puluhan. Mereka menutup setiap portal jalanan yang mengarah ke arah rumah Novel.
Polisi yang berjaga pun berasal dari satuan yang berbeda-beda, mulai dari Babinkamtibmas, Satreskrim, Tekab, dan Brimob.
Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi menyebutkan bahwa pengawalan itu merupakan hal yang biasa.
“Itu adalah hal wajar dalam pelaksanaan rekonstruksi di mana pun, pengamanan dan penjagaan di sekitar lokasi,” kata Dedy setelah rekonstruksi di sekitar kediaman Novel, Jumat (7/2/2020).
Ia menuturkan pengawalan ketat yang dilaksanakan semata-mata demi kelancaran proses rekonstruksi tersebut.
“Pelaksanaan rekonstruksi pengamanan baik barometer maupun supaya pelaksanaan rekonstruksi berjakan lancar sesuai dengan waktu ditetapkan,” ujar Dedy.(kcm)
Sumber : Kompas.com
