CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Warga Batam dan Kepri sudah bisa masuk Singapura dengan mudah.
Lebih dari 210 WNI sudah pelesiran ke Singapura lewat Pelabuhan Nongsapura, Nongsa Batam tanpa karantina.
Hanya saja, aturan terkait ini belum sinkron.
Satgas Covid-19 melalui SE No.12/2022 sudah membuka entry point melewati seluruh pelabuhan di Batam, Bintan dan Tanjungpinang serta dua bandara Hang Nadim dan RHF.
Namun, Dirjen Imigrasi Kemenkumham belum memperbaharui aturan.
Sampai saat ini hanya dua pintu pelayanan yang dibuka, yakni di Pelabuhan Nongsapura Batam dan Bintan Telani, Bintan.
Salah satu keluarga menceritakan pengalamannya masuk ke Negeri Singa itu setelah dua tahun negara itu tak “bertegur sapa” dengan Batam yang hanya berjarak sepelemparan batu.
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan balita itu beraqngkat Rabu (9/3/2022) lalu ke Singapura.
Mereka bercerita, prosedurnya memang lebih rumit dari biasanya karena harus mengisi Vaccinated Travel Pass (VTP).
Kendati demikian, semua perjalanan berjalanan lancar, termasuk pelayanan di Singapura.
Ia bisa bebas ke tempat-tempat wisata yang ada di negara itu, tentunya dengan protokol kesehatan.
Sang istri bernama Putri membagi cerita. Syarat masuk Singapura, suami dan istri telah melakukan vaksinasi dosis lengkap.
Setelah itu membeli tiket khusus Vaccinated Travel Line (VTL) pulang pergi.
“Tiket hanya dijual oleh operator feri Batam Fast rute Nongsapura ke pelabuhan feri Tanah Merah,” ujarnya.
Selanjutnya, memesan hotel yang langsung dibayar.
“Kita juga mendaftarkan aplikasi VTL melalui website https://eservices.ica.gov.sg/STO1/VTL. Bukti vaksin, tiket feri dan pembayaran hotel harus di-upload diwebsite tersebut. Setelah itu, persetujuan perjalanan akan diberitahu melalui email,” ucapnya.
Setelah perjalanan disetujui, sambung Putri, nantinya akan diberikan checklist yang harus diikuti selama perjalanan.
“Syarat sebelum keberangkatan juga tetap melakukan Tes PCR,” katanya.
Selanjutnya membeli asuransi Covid-19 selama di Singapura, untuk premi di kisaran Sin $45 sampai Sin $150.
“Kita juga harus terlebih dahulu memberitahukan detail perjalanan melalui SG Arrival Card tiga hari sebelum keberangkatan,” sebutnya.
Saat tiba di Singapura, cerita Putri, Imigrasi Singapura akan menanyakan bukti-bukti seluruh persyaratan.
“Sebaiknya seluruh bukti itu kita print sehingga proses di imigrasi bisa lebih mudah,” katanya.
Selanjutnya, melakukan Rapid Test Antigen mandiri di tempat yang sudah ditentukan.
Pendaftaran Antigen ini akan diberikan melalui email setelah proses di Imigrasi selesai.
Setelah rapid, pendatang langsung menuju hotel sembari menunggu hasil Antigen.
“Apabila hasil test negatif, pelaku perjalanan bebas berwisata di Singapura. Namun kalau hasil test positif, harus melakukan isolasi mandiri sampai hasil test negatif. Alhamdulilah kami negatif dan menikmati wisata di Singapura,” katanya.
Terpisah, Chairman Destination Nongsa Sensation, Anddy Fong mengatakan, dalam dua minggu terakhir, sudah ratusan warga Kepri yang berangkat ke Singapura melalui Pelabuhan Nongsapura, Batam.
“Kalau saya tidak salah sudah 210 orang. Tujuannya adalah untuk widsata,” ungkap Anddy.
Warga Kepri hanya menunggu waktu sehari saja di hotel untuk menunggu hasil tes PCR.
Setelah itu, mereka baru bisa berwisata di seluruh Singapura.
“Tetapi ini baru untuk wisata ya. Untuk kunjungan keluarga di Singapura belum diizinkan. Mereka hanya tinggal di hotel saja, tidak boleh ke rumah,” kata GM Batam View Resort itu.
Terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, mengatakan, saat ini memang sudah banyak warga Batam dan Tanjungpinang yang berkunjung ke Singapura menggunakan jalur VTL.
“WNI bebas dari karantina di Singapura sepanjang sudah divaksin penuh,” kata Suryopratomo.
Pemerintah Singapura memperluas jalur vaccinated travel line (VTL) dari sebelumnya hanya Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Kini, jalur VTL itu dibuka melalui pelabuhan laut dari Bintan dan Batam.
“Bahkan dari Bali juga sudah bisa masuk Singapura tanpa karantina,” kata pria yang akrab disapa Tommy itu.(mzi/dkh/ndn)