CENTRALBATAM.CO.ID-Sejumlah rumah sakit di Inggris dibuat kalang kabut pada Jumat (12/5/2017) oleh serangan program jahat (malware) berjenis ransomware. Pasalnya, data pasien di sistem-sistem komputer jadi terkunci dan tidak bisa diakses.
Kegiatan medis pun kena imbasnya sehingga berpotensi membahayakan pasien. Ambulans dialihkan dari beberapa rumah sakit. Sementara, dokter-dokter ikut terganggu karena komputernya hanya memunculkan pesan bernada mengancam dari ransomware.
โKami tak bisa mengakses rekam medis pasien karena semuanya terkomputerisasi. Kami jadi tak tahu obat apa yang sedang dipakai pasien atau alergi apa yang mereka miliki. Kami tak bisa mengakses sistem jadwal kunjungan,โ keluh Emma Fardon, seorang dokter di Dundee.
Ransomware yang diketahui bernama Wanna Decryptor ini menyerang setidaknya 16 rumah sakit yang tergabung dalam jaringan National Health Service (NHS) di Inggris.
Sang program jahat mengunci data dan sistem komputer rumah sakit dengan enkripsi, lalu meminta tebusan sebanyak 300 dollar AS (Rp 4 juta) dalam bentuk Bitcoin yang mesti dikirim ke alamat wallet Bitcon tertentu.
Apabila korban ingin menyelamatkan komputernya yang disandera ransomware Wanna Decryptor, maka tebusan ini harus dikirim dalam waktu singkat.
โAnda hanya punya 3 hari untuk melakukan pembayaran. Setelah periode tersebut, bayarannya akan berlipat ganda. Apabila tak membayar dalam 7 hari, data anda akan hilang selamanya,โ tulis sang pembuat ransomware dalam pesan yang ditampilkan di layar komputer korban.
Adapun Bitcoin merupakan cryptocurrency alias uang digital yang bisa ditukarkan dengan uang asli. Transaksi Bitcoin tidak bisa dilacak sehingga populer di kalangan dunia hitam, termasuk pelaku serangan cyber. (kpc/ctb)
